Jakarta, Octopus – Bulan Ramadan selalu menjadi waktu yang dinantikan, tidak hanya oleh umat Muslim untuk beribadah, tetapi juga oleh para pelaku bisnis. Menurut laporan terbaru oleh Telkomsel dalam Whitepaper DigiAds Ramadan Insight 2025, bulan Ramadan menawarkan peluang emas bagi bisnis untuk memperkuat strategi pemasaran mereka. Mengingat pola belanja konsumen yang cenderung meningkat menjelang Hari Raya Idul Fitri, pemasaran yang tepat dapat mendatangkan keuntungan yang signifikan.
Insight dalam whitepaper tersebut menunjukkan bahwa periode Ramadan mampu memicu lonjakan aktivitas digital yang signifikan. Menurut data, aktivitas digital mengalami peningkatan 78 persen pada waktu sahur dan 4 persen setelah tarawih. Banyak konsumen yang memilih menggunakan aplikasi fintech, perbankan, dan video streaming saat memasuki bulan suci ini. Hal ini menunjukkan bahwa banyak pelaku bisnis harus beradaptasi dan memanfaatkan kanal digital untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
Namun, tidak hanya kualitas iklan yang menjadi penting, tetapi juga memahami perilaku konsumen yang berubah selama Ramadan. Sebanyak 69 persen konsumen dilaporkan lebih memilih berbelanja secara offline, meskipun belanja online mencapai puncaknya pada minggu terakhir Ramadan, terutama di kawasan perkotaan. Oleh karena itu, pelaku bisnis perlu mengimplementasikan strategi omnichannel yang mengintegrasikan pengalaman belanja online dan offline.
Dari segi metode pembayaran, laporan tersebut mengungkapkan bahwa masyarakat masih mengandalkan uang tunai dengan proporsi 50 persen untuk transaksi offline. Meskipun demikian, QRIS dan dompet digital menunjukkan tren yang meningkat, dengan masing-masing mencatat 30 persen dan potensi pertumbuhan untuk metode pembayaran modern lainnya.
“Dengan memanfaatkan data dan wawasan dari perilaku konsumen, para pelaku usaha dapat merancang kampanye yang lebih tepat sasaran dan efektif,” jelas Arief Pradetya, Vice President Digital Advertising, Wholesale, and Interconnect Telkomsel. Ia menekankan pentingnya pemahaman berdasarkan data dalam mengambil keputusan pemasaran.
Untuk menyusun strategi iklan digital yang sukses selama Ramadan 2025, Telkomsel DigiAds merekomendasikan tiga pilar penting: Audience, Placement, dan Content. Memahami audiens melalui umpan balik adalah kunci untuk menentukan kebutuhan dan preferensi target pasar. Penempatan iklan harus memaksimalkan jangkauan dengan memanfaatkan inventori premium di platform digital. Sementara itu, menghasilkan konten yang relevan dan dinamis, seperti kuis atau promosi eksklusif Ramadan, akan menarik perhatian pengguna.
Selain itu, kebangkitan mobilitas masyarakat juga berdampak signifikan pada tren belanja. Mobilitas cenderung meningkat ke wilayah-wilayah seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sumatra Utara, yang membuat strategi iklan berbasis lokasi semakin relevan. Oleh karena itu, bisnis perlu memanfaatkan insight jaringan untuk melaksanakan kampanye yang terfokus pada tingkatan lokal.
Bulan Ramadan bukan hanya tentang peningkatan penjualan, tetapi juga tentang menjaga sensitivitas budaya dan konteks sosial. Pelaku bisnis harus memastikan konten yang mereka luncurkan selama periode ini tidak hanya efektif, tetapi juga menghormati nilai-nilai yang dipegang oleh masyarakat.
Dengan pendekatan yang strategis dan data-driven, bulan Ramadan bisa menjadi lebih dari sekadar periode menjelang lebaran. Hal ini adalah kesempatan bagi pelaku bisnis untuk mengoptimalkan potensi pasar dan meraih keunggulan kompetitif. Dalam menghadapi tantangan ini, memahami perilaku konsumen dan menerapkan strategi pemasaran yang inovatif adalah langkah-langkah penting untuk meraih kesuksesan di bulan yang penuh berkah ini.