Jenazah komedian legendaris Mat Solar tiba di kediamannya yang terletak di Jalan H Saidin Nomor 73, Bambu Apus, Pamulang, Tangerang Selatan, pada Selasa (18/3/2025). Kedatangan jenazah ini disambut dengan suasana haru dan isak tangis dari keluarga serta kerabat yang hadir. Putra Mat Solar, Haidar Rasyad yang akrab disapa Popon, terlihat mengangkat jenazah sang ayah dengan tangkas, dibantu oleh sejumlah warga setempat.
Jenazah Mat Solar diangkut dengan mobil jenazah berwarna silver yang berasal dari Yayasan Bunga Rampai, langsung menuju rumah duka. Saat jenazah dibawa masuk ke dalam rumah, bacaan la ilaha illallah menggema, menandai momen penuh emosional di rumah tersebut.
Kabar duka mengenai berpulangnya Mat Solar, yang memiliki nama asli Nasrullah, sebelumnya telah menyebar luas di media sosial. Ia mengembuskan nafas terakhir pada Senin, 17 Maret 2025, pukul 22.30 WIB di Rumah Sakit Pondok Indah akibat penyakit stroke yang dideritanya sejak 2015. Berita tersebut disampaikan melalui pesan singkat yang beredar di grup WhatsApp, menggugah rasa kehilangan banyak penggemar dan rekan seprofesinya dalam dunia hiburan.
Mat Solar dikenal luas di publik Tanah Air sebagai sosok komedian yang humoris dan penuh warna, meraih popularitas berkat berbagai penampilan di televisi dan acara stand-up. Sejak tahun 1984, Mat Solar aktif berkarya di dunia komedi sehingga menjadi salah satu ikon yang diingat oleh banyak orang. Selama berkarir, ia berhasil menarik perhatian penonton dengan gaya dan karakter unik yang kerap menyiratkan nilai-nilai kehidupan.
Putranya, Popon, yang merupakan satu-satunya anak dari pasangan Mat Solar dan istrinya, terlihat sangat sedih namun tampak kuat saat menghadapi situasi sulit ini. Kehadiran Popon yang langsung berinisiatif mengangkat jenazah ayahnya menunjukkan cinta dan penghormatan yang mendalam kepada sang ayah.
Masyarakat dan penggemar Mat Solar pun memberikan dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan. Banyak di antara mereka yang mengungkapkan rasa duka di media sosial, mengenang memori indah dan tawa yang pernah diberikan oleh komedian ini. Berbagai rekan sejawat juga menyampaikan belasungkawa yang tulus, mengingat karya dan dedikasi Mat Solar kepada dunia hiburan Indonesia.
Dalam perjalanan menuju rumah duka, banyak tampak warga yang menghormati kehadiran jenazah Mat Solar. Ini mencerminkan betapa besarnya dampak yang telah ia buat dalam karirnya serta bagaimana masyarakat menghargai jasa-jasanya. Momen-momen seperti ini tak jarang menumbuhkan rasa kebersamaan di antara masyarakat yang merasakan kehilangan yang sama.
Sebelum meninggal dunia, Mat Solar memang telah berjuang melawan penyakit stroke yang dideritanya. Sejak didiagnosis, kehidupan dan karirnya mengalami banyak perubahan. Meskipun tidak lagi aktif di layar kaca, banyak penggemarnya yang selalu merindukan penampilannya. Kesehatannya yang menurun menjadi pukulan bagi penggemar dan kolega di industri hiburan.
Kehilangan Mat Solar tidak hanya dirasakan oleh keluarganya, tetapi juga oleh industri komedi yang sudah kehilangan salah satu sosok terkemuka dan berpengaruh dalam sejarahnya. Ia telah menginspirasi banyak komedian muda dan menjadi panutan bagi mereka yang ingin mengikuti jejaknya. Kini, Mat Solar telah berpulang, mewariskan kenangan dan karya yang abadi di hati para pencintanya. Perjalanan hidupnya meninggalkan jejak yang tidak akan terlupakan oleh siapapun yang mengenalnya.