
Produksi beras di Indonesia mengalami lonjakan signifikan dalam beberapa bulan terakhir, mencatatkan rekor serapan tertinggi dalam satu dekade. Presiden Prabowo Subianto menanggapi kondisi ini dengan menginstruksikan pembangunan tambahan fasilitas penyimpanan guna menampung hasil pertanian yang melimpah tersebut. Dalam peluncuran Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan, pada Rabu (23/4), Presiden menekankan pentingnya penambahan gudang-gudang penyimpanan untuk menjaga kestabilan pasokan beras.
“Saya diberi laporan oleh Menteri Pertanian, produksi kita luar biasa dalam 3–4 bulan ini. Sekarang, masalahnya adalah kita perlu gudang yang cukup, karena produksinya sangat melimpah,” ucap Presiden Prabowo. Ia menjelaskan bahwa langkah pembangunan gudang sementara diperlukan agar setiap hasil panen petani dapat disimpan dengan baik dan aman.
Presiden menegaskan bahwa ia akan mengalokasikan biaya khusus untuk pembangunan gudang-gudang improvisasi yang tidak terlalu mahal dengan memanfaatkan lahan-lahan milik TNI, Polri, dan pemerintah. “Pokoknya, setiap hasil petani kita harus bisa disimpan,” tambahnya. Instruksi ini diharapkan dapat melibatkan berbagai pihak, termasuk BUMN, TNI, dan Polri, untuk berkontribusi dalam upaya mempercepat pembangunan infrastruktur penyimpanan beras.
Dalam laporannya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman membeberkan bahwa kadar stok beras telah mencapai 3 juta ton, yang merupakan yang tertinggi dalam lebih dari dua dekade terakhir. “Kita pecah rekor, hari ini 3 juta ton, dan ini tertinggi selama 20 tahun, bahkan di atas 20 tahun,” jelasnya. Angka tersebut menunjukkan potensi besar dalam sektor pertanian Indonesia, dan dilaporkan bahwa stok beras ini sebagian besar berasal dari keberhasilan panen di berbagai daerah.
Kegiatan tanam padi serentak juga menjadi salah satu fokus dalam kunjungan kerja Presiden ke Banyuasin, yang menyaksikan pelaksanaan tanam padi menggunakan drone pertanian. Teknologi tersebut dipandang sebagai inovasi yang mampu meningkatkan efisiensi penyebaran benih di lahan yang luas. Presiden Prabowo mengungkapkan antusiasmenya saat mencoba mengendalikan drone dalam proses penyebaran benih. “Alhamdulillah, hari ini… saya untuk pertama kali mengendalikan drone,” tuturnya.
Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian, pertanian padi telah menunjukkan perkembangan yang signifikan, dan langkah-langkah seperti penggunaan teknologi modern berpotensi membantu meningkatkan hasil pertanian ke depannya. Namun, Presiden menekankan pentingnya infrastruktur penyimpanan untuk mencegah terjadinya pemborosan hasil panen akibat keterbatasan tempat penyimpanan.
Adanya dukungan pemerintahan dalam pengembangan infrastruktur pertanian sangat dibutuhkan untuk menjamin ketahanan pangan nasional. Dalam hal ini, pembangunan gudang penyimpanan beras menjadi langkah krusial untuk membantu petani dalam mengelola hasil panen mereka. Dengan ketersediaan fasilitas ini, diharapkan bisa meminimalisir kerugian yang ditimbulkan oleh kelebihan produksi di bulan-bulan tertentu.
Melalui kolaborasi antara sektor publik dan swasta, serta pemanfaatan teknologi modern, Indonesia berupaya untuk menjaga agar produksi beras tetap dalam angka yang memadai serta mengamankan cadangan beras nasional. Balancing kebutuhan antara produksi dan penyimpanan menjadi tantangan yang harus dihadapi, terutama dengan kondisi cuaca yang berubah-ubah. Upaya pengembangan pertanian yang berkelanjutan, termasuk instruksi Presiden untuk membangun gudang, menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjamin ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia.