Seorang pria asal Indonesia berusia 23 tahun kini tengah menghadapi sidang di Singapura terkait dugaan tindakan pelecehan seksual terhadap seorang pramugari. Insiden ini dilaporkan terjadi pada tanggal 23 Januari 2025 dalam penerbangan menuju negeri tersebut. Pihak kepolisian Singapura mengungkapkan rincian mengenai kasus ini melalui rilis berita pada tanggal 8 Maret 2025.
Dalam penyelidikan yang dilakukan, pihak berwenang mengungkapkan bahwa pria tersebut diduga melakukan aksinya dengan membuka ritsleting celananya dan memperlihatkan alat kelaminnya saat duduk di kursi pesawat. Pria itu diketahui menggunakan selimut untuk menutupi tubuhnya dan mengatur ponselnya dalam mode perekaman video sebelum melakukan tindakan tidak senonoh tersebut. Ketika seorang pramugari datang untuk menyajikan makanan, pelaku diduga menunjukkan dirinya kepada wanita tersebut.
Merespons insiden yang mengganggu tersebut, pramugari yang menjadi korban segera mengambil tindakan dengan meninggalkan tempat duduk pelaku dan melaporkan kejadian itu kepada atasan. Setelah pesawat mendarat di Bandara Changi, polisi bandara langsung mengamankan pria tersebut. Ponsel yang diduga digunakan untuk merekam aksinya juga disita sebagai barang bukti untuk penyelidikan lebih lanjut.
Sidang terhadap pria tersebut dijadwalkan berlangsung pada Rabu, 12 Maret 2025, dengan dakwaan yang menjeratnya adalah pelecehan seksual. Jika terbukti bersalah, pelaku dapat menghadapi hukuman penjara hingga satu tahun, denda, atau keduanya.
Pihak kepolisian Singapura menegaskan bahwa mereka akan mengambil tindakan tegas terhadap pelaku kejahatan seksual yang melakukan tindakan tidak senonoh, yang dapat menyebabkan rasa takut, cemas, dan pelecehan terhadap orang lain, baik di dalam pesawat maupun di tempat umum. “Kami tidak akan mentolerir tindakan semacam ini dan berkomitmen untuk menjaga keselamatan serta kenyamanan pengguna jasa transportasi,” ungkap seorang juru bicara kepolisian.
Pengacara yang mewakili pria Indonesia tersebut belum memberikan keterangan khusus mengenai kasus ini. Namun, situasi ini menjadi perhatian publik dan menuai berbagai tanggapan di media sosial mengenai tindakan yang diambil oleh pihak berwenang. Banyak yang menyuarakan perlunya kesadaran lebih lanjut mengenai tindakan pelecehan seksual dan dampaknya terhadap korban.
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak kasus pelecehan seksual di transportasi umum dan penerbangan yang mendapat sorotan. Beberapa insiden mirip yang pernah terjadi di berbagai belahan dunia menunjukkan perlunya aturan yang lebih ketat dan penegakan hukum yang lebih efektif untuk mencegah tindakan serupa.
Kasus ini mencuat di tengah perhatian global terhadap isu keamanan dan perlindungan penumpang di transportasi umum. Selain itu, berbagai organisasi dan aktivis juga intensif memperjuangkan perlindungan terhadap hak-hak korban pelecehan seksual, serta perlunya dukungan bagi mereka yang mengalami kejadian serupa.
Dalam hal ini, publik diharapkan lebih peka dan tidak merasa ragu untuk melaporkan tindakan melanggar hukum seperti yang terjadi pada insiden ini. Peran aktif masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan, terutama di tempat umum, sangat penting untuk mencegah kasus serupa terulang di masa mendatang.
Pria Indonesia tersebut kini menjadi sorotan di Singapura, menghadapi masa depan yang tidak pasti di tengah proses hukum yang sedang berjalan. Insiden ini pun diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi masyarakat tentang pentingnya menjaga sikap dan perilaku di tempat publik.