Pria Alami Hal Mengerikan Setelah 86 Menit di Ruangan Sunyi!

Di dalam eksperimen yang dilakukan di Anechoic Chamber, London South Bank University, seorang pria mengalami pengalaman yang mengerikan selama 86 menit. Eksperimen ini bertujuan untuk menunjukkan bagaimana tubuh manusia bereaksi ketika terpapar dalam ruangan yang paling sunyi di dunia. Anechoic Chamber memiliki karakteristik unik di mana suara di dalamnya sangat teredam, membuat sikap akustik menjadi berbeda dari yang biasa dialami seseorang.

Callum McGinley, seorang YouTuber, adalah orang yang berani melakukan eksperimen ini. Selama berada di dalam ruangan, Callum diperbolehkan berbicara hanya selama 60 detik setiap 5 menit demi menjaga tingkat suara di bawah 25 desibel. Dalam waktu singkat setelah memasuki ruangan, ia merasakan efektivitas keheningan yang ekstrem. “Saya merasa aneh sekali,” ujar Callum ketika membagikan pengalamannya di media sosial.

Ruangan sunyi ini memungkinkan pendengar untuk mendengar suara-suara halus yang biasanya tidak terdeteksi. Selain detak jantung dan suara perut, Callum pun mendengarkan suara darah yang mengalir di tubuhnya. Fenomena ini terjadi karena semakin sunyi sebuah tempat, semakin banyak suara halus yang dapat ditangkap oleh telinga.

Setelah lima menit berada di Anechoic Chamber, Callum mendapati dirinya mengalami ledakan tinitus, yaitu kondisi di mana seseorang mendengar suara berdengung atau berdering di telinga. Kondisi ini membuatnya merasa tidak nyaman dan mulai merasakan tekanan di kepalanya. Rasa cemas itu semakin meningkat selepas 30 menit, ketika Callum merasa gelisah mendengar suara aliran darahnya sendiri. Ia menggambarkan suara tersebut seperti suara troli yang bergetar di telinganya.

Ilmuwan menjelaskan bahwa pengalaman Callum mencerminkan bagaimana telinga manusia beradaptasi dengan kebisingan. Ketika berada dalam keheningan yang ekstrem, telinga mulai mendengarkan segala suara halus yang biasanya tertutupi oleh kebisingan lingkungan sehari-hari. Ini bisa menjelaskan mengapa beberapa orang merasa tidak nyaman berada di lingkungan yang sangat tenang.

Fenomena ini tidak hanya menarik perhatian karena reaksi fisik yang dialami oleh Callum, tetapi juga karena mengungkapkan seberapa penting suara dalam kehidupan sehari-hari. Sebagian besar orang tidak menyadari bahwa mereka terbiasa dengan suara, meskipun kadang-kadang masyarakat merasa terganggu oleh kebisingan di sekelilingnya.

Menurut penelitian sebelumnya, kesunyian yang berkepanjangan dapat berakibat buruk bagi kesehatan mental. Ini menciptakan ketidaknyamanan dan bisa memicu kondisi seperti kecemasan atau depresi. Dalam hal ini, eksperimen yang dilakukan Callum di Anechoic Chamber memberikan gambaran lebih jauh mengenai hubungan antara suara dan kondisi mental seseorang.

Sementara itu, Anechoic Chamber bukanlah tempat yang asing bagi para ilmuwan. Ruangan ini dirancang dengan tools dan material khusus yang mengisolasi suara secara maksimal. Beberapa penelitian di tempat ini tidak hanya fokus pada psikologi suara, tetapi juga mempelajari dampak akustik pada berbagai objek dan perangkat.

Kesimpulan yang bisa diambil dari pengalaman Callum McGinley di Anechoic Chamber adalah betapa pentingnya peran suara dalam kehidupan sehari-hari, bahkan jika kita kadang merasa terganggu. Eksperimen tersebut tidak hanya membuktikan kondisi ekstrem yang dapat dialami manusia saat terpapar keheningan mutlak, tetapi juga menyoroti interaksi kompleks antara suara, kesehatan mental, dan tubuh manusia. Ini mengajak kita untuk lebih memahami dampak kebisingan dan keheningan dalam hidup kita.

Back to top button