
Presiden Prabowo Subianto menerima ucapan selamat Idul Fitri dari sejumlah pemimpin dunia, menandai hubungan diplomatik yang kuat antara Indonesia dan negara-negara sahabat. Melalui sambungan telepon, Prabowo menyampaikan balasan ucapan selamat kepada beberapa pemimpin, mencakup Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Raja Malaysia Sultan Ibrahim, Raja Brunei Sultan Hassanal Bolkiah, dan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Pemerintahan Prabowo mengonfirmasi bahwa ucapan tersebut diterima dan disampaikan pada akhir pekan terakhir bulan Maret 2024, yang bertepatan dengan perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah. Mengingat umat Islam merayakan Idul Fitri pada tanggal yang berbeda-beda, Prabowo mengikuti tradisi dengan menghormati momen tersebut bersama masyarakat Indonesia. Seskab Teddy Indra Wijaya mengungkapkan, “Lewat sambungan telepon, Presiden Prabowo menerima dan memberikan ucapan selamat Idul Fitri 1446 Hijriah.”
Perayaan Idul Fitri di berbagai negara berlangsung pada dua tanggal berbeda. Negara-negara seperti Turki, Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab memperingati hari raya ini pada Minggu, 30 Maret. Sebaliknya, beberapa negara seperti Malaysia dan Brunei merayakannya pada Senin, 31 Maret. Sementara itu, di Indonesia, Kementerian Agama telah menetapkan 1 Syawal jatuh pada 31 Maret.
Pada hari raya Idul Fitri, Prabowo melaksanakan ibadah shalat Id di Masjid Istiqlal, Jakarta. Ia didampingi oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka serta sejumlah menteri dan wakil menteri dari Kabinet Merah Putih. Seusai shalat, Presiden mengadakan open house di Istana Negara, yang dihadiri oleh masyarakat, tokoh-tokoh, serta pejabat negara. Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi dan melakukan halalbihalal, dilaksanakan selama satu hari dari pagi hingga siang dengan jumlah pengunjung mencapai lebih dari 5.000 orang.
Kedatangan pemimpin-pemimpin negara sahabat untuk memberikan ucapan selamat menunjukkan bahwa Indonesia tetap menjadi pemain kunci dalam geopolitik global, terutama di kalangan negara-negara Muslim. Ucapan dari Erdogan dan Macron juga mencerminkan keinginan untuk meningkatkan hubungan bilateral dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi dan keamanan.
Latar belakang dari perayaan ini menunjukkan bagaimana Idul Fitri bukan hanya momen spiritual bagi umat Islam, tetapi juga kesempatan untuk membangun relasi yang lebih kuat di panggung internasional. Dalam konteks ini, Prabowo sebagai Presiden memiliki peran penting untuk memastikan bahwa Indonesia terus berpartisipasi aktif di dalam forum-forum internasional.
Melalui ucapan selamat Idul Fitri, Prabowo berupaya memperkuat diplomasi Indonesia sebagai negara yang mempromosikan toleransi dan perdamaian di dunia. Relationships ini berpotensi menambah kekuatan Indonesia dalam mengatasi berbagai isu global yang melibatkan Asia Tenggara dan negara-negara Muslim lainnya.
Setelah merayakan hari penting tersebut, Prabowo memanfaatkan momentum ini untuk mengetengahkan pentingnya solidaritas antar sesama umat Muslim dan negara-negara di dunia. Melalui komunikasi yang dilakukan dengan pemimpin dunia, diharapkan dapat membawa suatu pemahaman yang lebih baik tentang nilai-nilai kebersamaan dan kerjasama internasional.
Dengan langkah-langkah yang diambil ini, Prabowo tidak hanya memperkuat posisi Indonesia di kancah global, tetapi juga mencerminkan peran yang aktif dalam menjaga hubungan baik dengan negara-negara sahabat dalam menghadapi tantangan dunia yang semakin kompleks.