![Presiden Prabowo Beri Sinyal: Siap Pecat Menteri Tak Becus!](https://octopus.co.id/wp-content/uploads/2025/02/Presiden-Prabowo-Beri-Sinyal-Siap-Pecat-Menteri-Tak-Becus.webp)
Presiden Prabowo Subianto memberikan sinyal kuat terkait kemungkinan reshuffle kabinet pada acara Harlah Nadlatul Ulama. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa menteri yang tidak mampu bekerja sesuai harapan rakyat Indonesia akan menghadapi pemecatan. “Saya hanya ingin mewujudkan keinginan rakyat yang menuntut pemerintah bekerja dengan bersih dan benar,” kata Prabowo dengan tegas.
Pernyataan ini mencerminkan visi Prabowo untuk memastikan bahwa kabinetnya dapat berfungsi secara efisien dan akuntabel. Dia menekankan pentingnya kinerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh publik, terutama dalam seratus hari pertama pemerintahannya. Menurut Prabowo, setiap menteri yang tidak menunjukkan dedikasi dan hasil kerja yang nyata akan disingkirkan dari posisinya.
“Yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat, saya akan singkirkan,” cetus Prabowo, yang menunjukkan komitmennya untuk tidak mentolerir kinerja yang buruk. Dalam konteks tersebut, Prabowo mengingatkan bahwa waktu untuk memperbaiki kinerja menteri yang kurang sesuai sudah diberikan, dan ia tidak segan-segan untuk bertindak tegas jika masalah ini berlanjut.
Ia menambahkan, “Sekarang, siapa yang bandel, siapa yang dableg, siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini, ada tuntutan rakyat yang harus dipenuhi, kalau tidak saya akan tindak.” Pernyataan ini menggambarkan urgensi dan keseriusan Prabowo dalam menuntut peningkatan kualitas kinerja dari para pembantunya.
Dalam wawancara terpisah, Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengonfirmasi adanya keluhan mengenai beberapa menteri yang tidak berjalan seirama dengan Presiden. Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa evaluasi untuk para menteri menjadi hak prerogatif Presiden. Dasco menjalankan tugas untuk mendukung kebijakan Prabowo dan mengantisipasi evaluasi yang mungkin dilakukan setelah seratus hari berjalannya pemerintahan.
“Memang saya ada dengar keluhan sedikit-sedikit tentang masih ada yang kemudian kurang seirama,” ujar Dasco kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. Ia percaya bahwa Prabowo pasti telah mempertimbangkan kinerja semua menteri dalam periode tersebut dan akan mengambil tindakan yang perlu berdasarkan hasil evaluasi tersebut.
Panjut mengenai kebijakan ini, Prabowo juga menekankan tidak hanya pada kinerja individu menteri, tetapi juga bagaimana kebijakan dan program yang mereka jalankan relevan dan dapat diimplementasikan dengan baik untuk kesejahteraan rakyat. Ia sangat menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam setiap langkah yang diambil kabinet.
Reshuffle kabinet yang mungkin akan dilakukan oleh Prabowo dapat menjadi titik balik bagi pemerintahan saat ini, terutama untuk memastikan bahwa semua rencana kerja dapat dilaksanakan dengan baik. Dengan semakin banyaknya suara masyarakat yang menginginkan perubahan dan reformasi, fokus yang diberikan oleh Prabowo terhadap kinerja para pembantu adalah langkah strategis untuk menjaga kepercayaan publik.
Kebijakan ini juga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi di berbagai sektor pemerintahan. Ketidakpuasan yang mungkin terlahir dari kinerja yang tidak maksimal dari beberapa menteri bisa205 menjadi batu sandungan bagi kemajuan yang ingin dicapai. Prabowo menyadari bahwa tinggal menunggu seratus hari bukanlah opsi jika menteri tidak bisa menunjukkan perubahan nyata, sehingga langkah tegas perlu diambil.
Dengan demikian, sinyal yang diberikan oleh Presiden Prabowo menunjukkan komitmen untuk melakukan evaluasi mendalam terkait kinerja kabinet. Semua mata kini tertuju pada langkah-langkah konkret selanjutnya pasca evaluasi, serta menteri mana yang akan tetap dan mana yang akan diganti dalam upaya memperbaiki pelayanan kepada rakyat Indonesia.