
Perusahaan asuransi umum PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) mengumumkan catatan perolehan premi sebesar lebih dari Rp766 miliar pada kuartal I tahun 2025. Meskipun mengalami penurunan sekitar 2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, perusahaan menilai kinerja tersebut masih cukup stabil di tengah berbagai tantangan yang ada. Menurut Sekretaris Perusahaan Jasindo, Brellian Gema, meski ada penurunan, kondisi ini dapat dikelola dengan baik.
“Kami mencatat perolehan premi yang sedikit menurun sebanyak 2%, namun hal ini masih terjaga dengan baik di tengah kondisi pasar yang cukup dinamis,” ujar Brellian dalam keterangan resmi yang dirilis pada Kamis (10/4/2025).
Sektor asuransi yang mendominasi kinerja Jasindo adalah Asuransi Properti, yang berkontribusi sebesar 21,42% dari total premi. Brellian juga menyoroti tantangan yang dihadapi Jasindo terkait kebijakan tarif perdagangan yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Kebijakan tersebut dinilai dapat memengaruhi beberapa segmen bisnis asuransi di Indonesia, terutama yang berkaitan dengan ekspor-impor, logistik, dan manufaktur.
Untuk mengatasi tantangan ini, Jasindo tetap optimistis dan berkomitmen untuk memperkuat strategi manajemen risiko. Brellian menjelaskan, “Kami berencana untuk menerapkan tindakan prudent underwriting serta diversifikasi portofolio untuk mengelola risiko yang muncul akibat perubahan kebijakan ini.”
Tidak hanya masalah manajemen risiko, Jasindo juga bertekad untuk berinovasi dalam produk asuransi dan meningkatkan efisiensi operasional. “Inovasi produk akan kami lakukan untuk tetap kompetitif di tengah dinamika pasar yang ada,” tambahnya.
Melihat ke depan, Jasindo telah menetapkan target pendapatan premi sebesar Rp5,79 triliun untuk tahun 2025, yang berarti meningkat 43% dibandingkan capaian tahun 2024 yang tercatat sebesar Rp4,02 triliun. Untuk mencapai target ini, Jasindo mengembangkan serangkaian strategi pertumbuhan yang terfokus.
Salah satu strategi utama adalah meningkatkan market share melalui pertumbuhan premi, dengan fokus khusus pada bisnis-bisnis yang menjadi prioritas, terutama di segmen korporasi. Segmen ini merupakan core competence Jasindo. Selain itu, Jasindo juga merancang upaya optimisasi jalur distribusi serta penetrasi pada segmen ritel lewat skema business to business to consumer (B2B2C) sebagai langkah portfolio balancing.
Estimasi bahwa lini bisnis asuransi harta benda akan terus menjadi tulang punggung pendapatan premi di Jasindo diproyeksikan sebesar 32% dari total target premi tahun ini. Strategi dan proyeksi tersebut membawa Jasindo menargetkan laba bersih sebesar Rp215,30 miliar pada akhir tahun 2025, sebagai bagian dari upaya memperkuat fondasi perusahaan di pasar asuransi yang semakin kompetitif.
Dalam menghadapi tahun 2025, Jasindo tampaknya optimis dengan langkah-langkah yang mereka ambil. Sementara tantangan tetap ada, strategi yang jelas dan terfokus, ditambah dengan inovasi di lini produk dan pengelolaan risiko yang baik, diharapkan dapat membantu perusahaan terus bertahan dan berkembang dalam industri asuransi. Keberhasilan Jasindo tentu akan menjadi perhatian bagi pelaku industri dan pemangku kepentingan lain di pasar asuransi nasional.