
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan menunjukkan penguatan yang signifikan pada perdagangan perdana setelah libur Lebaran 2025. Proyeksi ini disampaikan oleh analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, yang memperkirakan IHSG akan terus mengalami tren kenaikan dalam gelombang satu dan berpotensi mencapai level antara 6.600 hingga 6.660, asalkan berhasil menembus level resisten di angka 6.557.
Sisi teknikal dari pergerakan IHSG menunjukkan bahwa peluang untuk pembalikan tren jangka menengah akan semakin meningkat jika indeks ini mampu melewati resisten fraktal harian di level 6.707. Ivan menekankan pentingnya mencermati level support pada angka 6.220, 6.071, dan 5.947 untuk menentukan potensi naik atau turunnya IHSG. Di sisi lainnya, level resistensi yang perlu diwaspadai adalah 6.557, 6.663, dan 6.772.
Berdasarkan pengamatan ini, Ivan merangkum beberapa rekomendasi saham yang patut dicermati oleh para investor. Rekomendasi pertama jatuh pada PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT). Ivan merekomendasikan untuk melakukan trading buy di rentang harga Rp1.830 hingga Rp1.910, dengan target harga terdekat ditetapkan di Rp2.090. “AMRT sedang mengalami tren naik minor dan bisa melanjutkan potensi menuju Rp2.090 hingga Rp2.230, asalkan harga tetap berada di atas Rp1.830 sebagai level support,” jelas Ivan.
Saham lainnya yang direkomendasikan adalah PT Bank Jago Tbk (ARTO). Ivan merekomendasikan buy on weakness di rentang harga Rp1.360 hingga Rp1.460 dengan target harga terdekat Rp1.655. “Apabila harga tetap bergerak di atas Rp1.360 sebagai support, ARTO bisa melanjutkan tren naik jangka pendek menuju target harga yang ditentukan,” imbuhnya.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) juga menjadi salah satu sorotan. Ivan merekomendasikan untuk melakukan pembelian pada rentang harga Rp3.600 hingga Rp3.750, dengan target harga terdekat di Rp4.100. Dia menyebutkan bahwa BBRI bersiap untuk beralih ke tren naik jika berhasil menembus level Rp4.200. Menurut Ivan, “menjaga posisi di atas level support Rp3.450 adalah penting untuk mempertahankan skenario bullish.”
Rekomendasi berikutnya adalah untuk PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN). Ivan menyarankan aksi buy on weakness pada saham ini di rentang harga Rp3.970 hingga Rp4.170, dengan target harga terdekat di Rp4.510. “Saham CPIN masih berkonsolidasi dan ada potensi melanjutkan tren turun sebelumnya menuju level Rp4.000 hingga Rp4.100 jika menembus di bawah support fraktal Rp4.220,” tegas Ivan.
Terakhir, Ivan merekomendasikan agar para investor melakukan hold pada saham PT Astra International Tbk (ASII), dengan target harga terdekat di Rp5.025. Dia menilai, ASII berpotensi menguji level resisten Rp5.025 selama bergerak di atas level support Rp4.460.
Dengan rekomendasi yang telah diuraikan, investor diharapkan dapat lebih cermat dalam memilih saham paska libur Lebaran 2025. Prediksi penguatan IHSG diharapkan tidak hanya memberikan imbal hasil yang baik bagi investor, tetapi juga membantu menggerakkan sektor-sektor ekonomi yang kembali beroperasi setelah liburan panjang. Seiring dengan perkembangan pasar yang dinamis, investor diimbau untuk tetap memantau kondisi global dan domestik yang dapat memvintasi pergerakan IHSG ke depan.