Prabowo: Indonesia Perlu Belajar Teknologi Pertanian dari Yordania

Presiden Prabowo Subianto mengajak jajarannya untuk menggali lebih dalam mengenai teknologi pertanian yang dimiliki oleh Yordania. Penegasan tersebut disampaikan oleh Prabowo usai menandatangani nota kesepahaman (MoU) antara Indonesia dan Yordania pada Senin, 14 April 2023, di Istana Al Husseiniya, Amman. MoU ini mencakup kerja sama di bidang pertanian, termasuk pertukaran wawasan dan transfer teknologi.

Dalam kunjungannya, Prabowo menyampaikan harapan agar pembelajaran dari Yordania dapat membawa dampak positif bagi sektor pertanian di Indonesia. “Yordania memiliki teknologi maju di bidang pertanian, dan kami ingin belajar tentang hal tersebut,” ungkap Prabowo. Ia menjelaskan bahwa Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman turut serta dalam kunjungan untuk memastikan ada tindak lanjut dari hasil pembahasan dalam MoU ini.

Salah satu fokus utama dari agrikultur Yordania adalah produksi bahan baku pupuk, terutama potassium phosphate, yang dikenal sebagai salah satu yang termurah di dunia. Prabowo menyatakan, pasokan pupuk sangat penting untuk mewujudkan swasembada pangan yang menjadi prioritas utama pemerintah. “Kita di sini, kita beli banyak fosfat, potash, untuk pupuk kita. Ini salah satu yang termurah di dunia,” katanya.

Penandatanganan MoU tidak hanya terbatas pada sektor pertanian. Indonesia dan Yordania juga menjalin kerja sama di bidang agama dan pendidikan tinggi. MoU pendidikan tinggi diteken oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Menteri Pendidikan Tinggi dan Riset Ilmiah Yordania Azmi Mahafza. Additionally, MoU bidang keagamaan pun ditandatangani antara Menteri Agama dan Menteri Urusan Agama Islam, Wakaf, dan Kawasan Suci Yordania, Mohammad Khalayleh.

Kerja sama ini menunjukkan komitmen kedua negara untuk memperkuat hubungan bilateral dalam berbagai aspek, termasuk pertahanan, yang juga menjadi topik penting dalam rangkaian pertemuan. Para menteri pertahanan dari kedua negara melakukan penandatanganan perjanjian di bidang pertahanan, menandakan harapan akan kooperasi yang lebih erat dalam keamanan.

Prabowo juga melakukan pertemuan bilateral dengan Raja Yordania Abdullah II, di mana kedua pemimpin negara bertukar pandangan mengenai tantangan dan peluang yang dihadapi masing-masing negara. Pertemuan ini dihadiri oleh delegasi yang terdiri dari para menteri kunci, termasuk Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan, yang menunjukkan pentingnya dialog antar pemerintah dalam membangun kerjasama yang strategis.

Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian lawatan Prabowo ke lima negara di Timur Tengah, mengunjungi Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Qatar, dan diakhiri dengan Yordania. Saat meninggalkan Amman, Prabowo berharap semua inisiatif yang dibahas dapat diimplementasikan dengan baik, meminimalisir kesenjangan pengetahuan dan teknologi di sektor pertanian antara Indonesia dan Yordania.

Melirik pencapaian Yordania dalam teknologi pertanian, Indonesia memiliki pelajaran berharga untuk meningkatkan produktivitas sektor ini. Transformasi pertanian yang berbasis teknologi menjadi kebutuhan mendesak guna memenuhi permintaan pangan yang terus meningkat. Dengan kerja sama yang erat dan komitmen untuk berbagi ilmu, diharapkan Indonesia dapat merealisasikan tujuan swasembada pangan dan memperkuat ketahanan pangan nasional.

Berita Terkait

Back to top button