Prabowo Akan Bertemu Sekjen Partai Komunis Vietnam, Ini Agendanya!

Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan untuk bertemu dengan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam (PKV), To Lam, dalam sebuah kunjungan kenegaraan yang akan berlangsung di Istana Kepresidenan Jakarta pada 10 Maret 2025. Pertemuan ini menandai momen penting dalam hubungan bilateral antara Indonesia dan Vietnam, yang telah terjalin selama 70 tahun.

Menurut keterangan resmi dari Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, pertemuan tersebut direncanakan dimulai sekitar pukul 16.30 WIB. Sekjen To Lam akan berada di Indonesia selama tiga hari, mulai dari 9 hingga 11 Maret 2025, dan acara ini akan diwarnai dengan upacara kenegaraan yang menunjukkan penghormatan terhadap tamu kehormatan.

“Setelah disambut dengan Upacara Kenegaraan, Presiden Prabowo dan Sekjen To Lam akan mengadakan pertemuan untuk mendiskusikan berbagai isu strategis yang menguntungkan kedua negara,” ujar Yusuf. Pertemuan bilateral tersebut diharapkan dapat memfasilitasi dialog dan kerja sama yang lebih erat dalam berbagai sektor, termasuk ekonomi, pertahanan, dan kebudayaan.

Dalam agenda kunjungan ini, selain pertemuan formal, Sekjen To Lam juga dijadwalkan memberikan keterangan pers bersama Presiden Prabowo. Keterangan pers ini bertujuan untuk menyampaikan hasil pertemuan kepada publik dan menunjukkan komitmen kedua pihak dalam memperkuat kerja sama yang saling menguntungkan.

Tidak hanya itu, selama kunjungannya, To Lam juga akan bertemu dengan pelaku usaha di Indonesia serta pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI. Pertemuan dengan para pemimpin legislatif ini akan menjadi kesempatan untuk mendiskusikan kerjasama yang lebih luas dalam konteks legislatif antara kedua negara.

Kunjungan ini bukan hanya sekadar seremonial. Indonesia dan Vietnam, sebagai negara anggota ASEAN, memiliki kepentingan yang sama dalam menjaga stabilitas dan kemakmuran kawasan. Dalam beberapa tahun terakhir, kedua negara saling bergantung dalam berbagai aspek perdagangan, investasi, dan keamanan. Kunjungan Sekjen To Lam diharapkan mampu memperkuat posisi strategis Indonesia di kawasan Asia Tenggara.

Dengan beragam agenda yang telah disiapkan, pertemuan ini juga menjadi momentum untuk membahas tantangan-tantangan global yang dihadapi oleh kedua negara, seperti perubahan iklim, pandemi, dan perekonomian digital. Adanya kolaborasi yang erat dapat membantu kedua negara untuk berkembang dengan lebih baik dalam menghadapi berbagai tantangan tersebut.

Relasi antara Indonesia dan Vietnam sudah lama terjalin dan kunjungan ini diharapkan bisa merevitalisasi hubungan yang sudah ada, serta memberikan dampak positif bagi masyarakat kedua negara. Menyusuri trek sejarah yang panjang, para pemimpin kedua negara diharapkan dapat menyusun langkah-langkah konkret yang membawa manfaat bagi rakyat masing-masing.

Dengan demikian, kedatangan Sekjen To Lam di Indonesia bukan hanya sekadar sebuah kunjungan, tetapi juga sebuah kesempatan untuk membangun masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan melalui kerja sama yang lebih erat antara Indonesia dan Vietnam. Sebanyak 70 tahun hubungan tersebut menjadi fondasi kuat untuk mencapai tujuan bersama di era global ini.

Back to top button