PPRE Targetkan Kenaikan 15% Kontrak Baru di 2025 yang Menarik!

PT PP Presisi Tbk (PPRE) menunjukkan performa yang positif dalam menjalankan bisnisnya di sektor pertambangan dan konstruksi. Pada 2024, perusahaan ini berhasil mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp6,8 triliun, mengalami peningkatan 1,49 persen dibandingkan dengan pencapaian pada tahun sebelumnya, yaitu Rp6,7 triliun. Direktur Utama PPRE, Arzan, mengungkapkan bahwa kinerja positif ini merupakan hasil dari strategi yang tepat dan kemampuan perusahaan dalam beradaptasi dengan kondisi pasar yang dinamis.

Dalam upayanya untuk terus berkembang, PPRE menargetkan pertumbuhan perolehan kontrak baru pada tahun 2025 sebesar 10 hingga 15 persen, menandakan optimisme perusahaan untuk mengeksplorasi lebih jauh potensi sektor jasa pertambangan. “Kami semakin termotivasi untuk terus mendorong peningkatan nilai kontrak baru sebagai upaya strategis dalam mengakselerasi pendapatan perusahaan dan menciptakan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan,” ujar Arzan.

Sepanjang tahun 2024, pendapatan PPRE tercatat mencapai Rp3,7 triliun, meningkat 11,47 persen dibandingkan dengan pendapatan tahun sebelumnya yang sebesar Rp3,4 triliun. Laba bersih juga mengalami kenaikan sebesar 12,34 persen menjadi Rp194 miliar. Komposisi pendapatan PPRE didominasi oleh segmen bisnis jasa pertambangan dan konstruksi, mencapai 94,5 persen, sementara sisanya berasal dari lini bisnis pendukung, seperti penyewaan alat berat dan jasa ready mix.

PPRE memberikan perhatian besar terhadap efisiensi operasional dan inovasi produk untuk meningkatkan pendapatannya. Dalam laporan keuangan terkini, perusahaan ini menunjukkan tren positif dalam rasio keuangan, khususnya rasio leverage yang mengalami penurunan dari 0,60x per 31 Desember 2023 menjadi 0,51x per 31 Desember 2024. Penurunan utang berbunga ini mencerminkan kemampuan PPRE dalam menjaga kestabilan keuangan dan memenuhi batasan yang ditetapkan oleh pihak perbankan.

Selain fokus pada pertumbuhan bisnis, PPRE juga mengedepankan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sebagai prioritas utama. Perusahaan berhasil mempertahankan catatan 0 fatality dan 0 Loss Time Injury (LTI) sepanjang proyek yang dijalankan. Hal ini menunjukkan keberhasilan penerapan sistem keselamatan yang ketat serta kepatuhan terhadap standar K3. Arzan menekankan pentingnya keselamatan kerja dalam setiap aspek operasionalnya, termasuk melalui program edukasi dan inovasi terkait K3.

Untuk menjaga kenyamanan dan keamanan lingkungan kerja, PPRE juga rutin melakukan pengukuran lingkungan, dengan hasil yang menunjukkan bahwa semua parameter berada di bawah ambang batas yang ditetapkan. PPRE berkomitmen untuk terus mengembangkan program K3 dengan dukungan teknologi terbaru, demi memastikan keselamatan dan kesehatan pekerja dalam setiap proyek yang ditangani.

Dengan pencapaian dan rencana strategis yang terencana, PPRE berusaha untuk mengambil langkah lebih signifikan dalam mengembangkan sektor pertambangan di Indonesia. Perusahaan ini juga terus menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk mengoptimalkan potensi yang ada, dengan harapan dapat berkontribusi lebih banyak dalam industri dan meningkatkan nilai bagi para pemangku kepentingan. Penguatan pada sektor tambang menjadi fokus utama di masa depan, seiring dengan pertumbuhan pasar yang dinamis.

Berita Terkait

Back to top button