PORDI Gelar Lomba Ekonomi & Sejarah untuk Persatukan Generasi

Di tengah meriahnya perayaan Hari Raya Idulfitri 1446 H, Perkumpulan Olahraga Domino Indonesia (PORDI) menyiapkan sebuah acara yang diharapkan dapat menyatukan lintas generasi, yaitu Open Tournament Domino Makassar 2025. Turnamen yang digelar pada tanggal 12-13 April 2025 ini akan berlangsung di Telkom Indoor Tennis Court, Makassar, Sulawesi Selatan, dan menjadi ajang unjuk kebolehan bagi para penggemar domino sekaligus mempererat tali silaturahmi di momen Lebaran.

Ketua PORDI, Andi Jamaro Dulung, menjelaskan bahwa turnamen ini merupakan langkah monumental dalam mempopulerkan domino sebagai olahraga intelektual. “Ini adalah sejarah baru bagi dunia domino Indonesia. Kerja sama dengan HIGGS Games Island membuktikan bahwa permainan tradisional ini mampu bersaing di era modern, sekaligus menjadi media pemersatu bangsa,” ungkapnya.

Turnamen ini mengusung sistem hybrid, memadukan babak penyisihan daring yang berlangsung dari tanggal 3 hingga 10 April 2025 dan babak final secara luring pada tanggal 12-13 April. Peserta yang lolos ke babak final diwajibkan untuk melakukan konfirmasi pendaftaran secara offline pada 10-11 April, menciptakan interaksi langsung yang sejalan dengan semangat kebersamaan saat Lebaran.

Domino telah menjadi bagian dari budaya Indonesia sejak abad ke-17, dimulai dari kalangan keraton dan kemudian menyebar ke masyarakat luas. Dalam beberapa tahun terakhir, permainan ini mengalami masa keemasan di tahun 1950-an, di mana berbagai turnamen lokal mulai digelar secara rutin. “Domino bukan sekadar permainan, melainkan warisan leluhur yang mengajarkan strategi, kesabaran, dan kebersamaan. Di momen Lebaran ini, kami ingin menghidupkan kembali nilai-nilai tersebut,” tambah Andi.

Open Tournament Domino Makassar 2025 tidak hanya menawarkan kompetisi seru, tetapi juga berbagai kegiatan pendukung yang menarik bagi masyarakat. Pengunjung dapat mengikuti sesi edukasi tentang teknik bermain domino, memahami sejarah permainan ini di Indonesia, dan menjelajahi peluang pengembangan karier sebagai atlet profesional. PORDI dan HGI juga akan memperkenalkan inovasi terbaru dalam dunia olahraga intelektual, termasuk platform digital yang dapat digunakan untuk latihan bermain domino.

Nilai-nilai positif yang dibawa oleh momen Lebaran, seperti toleransi, kejujuran, dan semangat gotong royong, terlihat jelas dalam format kompetisi ini. Panitia akan menerapkan sistem fair play dan pengawasan yang ketat untuk mencegah kecurangan, serta menyediakan ruang bagi peserta untuk berdiskusi dan bertukar cerita, sehingga tercipta sebuah ekosistem sosial yang produktif dan positif.

Masyarakat diundang untuk berpartisipasi aktif, baik sebagai peserta atau penonton. Pendaftaran untuk babak penyisihan sudah dibuka melalui platform digital HGI, dan hadiah total mencapai ratusan juta rupiah untuk para pemenang. Bagi mereka yang ingin menyaksikan langsung, panitia juga menyediakan tiket gratis dengan jumlah terbatas.

Domino memiliki sejarah panjang dalam tradisi masyarakat Indonesia, dan menurut catatan sejarah, permainan ini mulai diperkenalkan di Nusantara oleh para pedagang Tiongkok pada abad ke-17. Awalnya, permainan ini berkembang di lingkungan keraton, dan dengan cepat menyebar ke masyarakat umum, menjadi bagian dari interaksi sosial di warung kopi serta acara keluarga.

Seiring berjalannya waktu, popularitas domino mencapai puncaknya pada tahun 1950-an hingga 1960-an, saat berbagai komunitas domino bermunculan dan turnamen lokal diselenggarakan secara rutin. Namun, di beberapa dekade terakhir, persepsi masyarakat terhadap permainan ini mengalami pergeseran negatif, terutama akibat maraknya praktik perjudian yang menggunakan domino sebagai medium utama. Data dari Kepolisian RI tahun 2024 menunjukkan bahwa sekitar 23% kasus perjudian online yang terungkap melibatkan permainan domino.

PORDI pun berupaya untuk mengembalikan citra positif domino. Sejak mendaftarkan domino sebagai cabang olahraga resmi pada tahun 2018, mereka didukung oleh penelitian Universitas Gadjah Mada yang menunjukkan bahwa permainan ini dapat meningkatkan kemampuan kognitif hingga 40% pada kelompok lansia. Kementerian Pemuda dan Olahraga juga memasukkan domino dalam program pengembangan olahraga tradisional sejak tahun 2022. Dengan langkah-langkah ini, PORDI berharap dapat membawa domino ke arah yang lebih positif dan menjadi jembatan bagi generasi-generasi yang berbeda untuk berkumpul dan merayakan nilai-nilai kebersamaan.

Berita Terkait

Back to top button