Populix Dapat Pendanaan Seri B Rp72 M untuk Kembangkan Teknologi

Populix, perusahaan riset berbasis teknologi asal Indonesia, baru-baru ini berhasil meraih pendanaan sebesar Rp72 miliar dalam putaran pendanaan Seri B. Pendanaan ini dipimpin oleh MSW V Asia Fund X, dengan partisipasi dari para investor sebelumnya seperti Intudo Ventures, Altos Ventures, dan Acrew Capital. Pendanaan ini menjadi langkah strategis bagi Populix untuk memperkuat fundamental perusahaan serta memperluas layanan dan keterampilan teknologinya.

Timothy Astandu, Co-Founder sekaligus CEO Populix, menyampaikan bahwa pendanaan ini akan digunakan untuk pengembangan layanan dan pemanfaatan teknologi yang lebih efektif. “Kami berharap dapat mengembangkan sayap ke Asia Tenggara, seiring dengan tingginya kebutuhan dari klien kami saat ini,” ujarnya dalam keterangan resmi yang dirilis pada Selasa (15/4/2025). Hal ini mengindikasikan ambisi Populix untuk meningkatkan jangkauan pasar dan menjawab berbagai tantangan yang dihadapi klien di wilayah tersebut.

Salah satu fokus utama dari pendanaan ini adalah penelitian dalam bidang artificial intelligence (AI). Populix berencana untuk melanjutkan pengembangan dan pelatihan model AI yang dapat mengautomasi proses riset. Dengan tujuan untuk meningkatkan kecepatan dan keandalan hasil riset, model AI ini diharapkan mampu memberikan wawasan yang lebih baik bagi para klien. Di samping itu, perusahaan ini juga sedang membangun synthetic respondents, yaitu persona buatan yang diciptakan melalui teknologi machine learning. Persona ini akan meniru respons manusia, sehingga memungkinkan proses pengumpulan data berlangsung lebih cepat dan efisien.

Salah satu contoh konkret dari inovasi teknologi Populix adalah peluncuran fitur NeXa, yang merupakan asisten riset berbasis AI. Fitur ini dirancang untuk membimbing pengguna dalam melakukan riset, mulai dari merancang dan membuat kuesioner, mengakses responden yang sesuai target, hingga menarik kesimpulan dari data yang diperoleh. Dengan teknologi ini, Populix berharap dapat membantu para industri dan pembuat kebijakan untuk lebih memaksimalkan pemanfaatan AI dalam riset yang mereka lakukan.

Dalam tahun lalu, pertumbuhan proyek yang dilakukan oleh Populix meningkat dua kali lipat, di mana 65% di antaranya berasal dari klien berulang. Hal ini menunjukkan tingkat kepuasan yang tinggi dari klien serta keberhasilan Populix dalam memenuhi kebutuhan mereka di berbagai sektor industri. Selain itu, Populix juga berhasil memperluas cakupan kliennya ke sektor-sektor seperti telekomunikasi dan pemerintahan, yang menunjukkan adanya rekam jejak pertumbuhan yang positif di industri riset.

Tahun ini, Populix meluncurkan layanan baru yaitu Policy & Society Research. Layanan ini ditujukan untuk membantu organisasi dan pemerintah dalam menganalisis sentimen publik, dampak dari kebijakan yang diterapkan, serta tren ekonomi dan sosial. Melalui layanan ini, Populix berupaya untuk memberikan kontribusi yang lebih besar dalam pembuatan keputusan serta perumusan kebijakan yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat.

Pendanaan sebesar Rp72 miliar dalam Seri B ini tidak hanya menjadi batu loncatan bagi Populix untuk memperkuat layanan dan teknologi, tetapi juga sebagai cerminan dari kepercayaan investor terhadap visi dan misi perusahaan. Populix berkomitmen untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar yang terus berubah, agar tetap relevan dalam industri riset yang semakin kompetitif. Dengan langkah strategis tersebut, Populix siap untuk menghadapi tantangan baru dan menjalani fase pertumbuhan yang lebih besar di masa depan.

Berita Terkait

Back to top button