PM Inggris Siap Kirim Pasukan Ke Ukraina, Apa Berikutnya? – Octopus News

Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, telah menyatakan kesiapan untuk mengirim pasukan Inggris ke Ukraina sebagai bagian dari misi penjaga perdamaian pascaperang. Dalam pernyataannya yang disampaikan pada Minggu, 16 Februari 2025, Starmer menegaskan pentingnya mencapai perdamaian yang berkelanjutan di Ukraina untuk mencegah agresi lebih lanjut dari Rusia. Ia menekankan bahwa keputusan tersebut bukanlah hal yang sepele, melainkan dipertimbangkan dengan hati-hati karena berpotensi membahayakan nyawa tentara Inggris.

Starmer menyampaikan pandangannya dalam konteks meningkatnya tekanan bagi negara-negara Eropa untuk berpartisipasi dalam perundingan yang bertujuan mengakhiri konflik yang telah berlangsung hampir tiga tahun antara Rusia dan Ukraina. Dalam komentarnya, ia menyebut bahwa akhir dari perang ini tidak boleh menjadi jeda sementara yang kemudian diikuti oleh tindakan agresif selanjutnya dari Rusia.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, juga menyoroti pentingnya Ukraina dan Eropa dalam “negosiasi nyata” mengenai penyelesaian konflik. Hal ini menunjukkan bahwa ada sinyal positif dari pihak AS mengenai keseriusan yang ditunjukkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dalam proses damai. Starmer sendiri berharap Inggris dapat berkontribusi dalam jaminan keamanan untuk Ukraina dengan mengerahkan pasukan Inggris jika diperlukan.

“Saya tidak mengatakan itu dengan enteng. Saya merasa sangat bertanggung jawab atas kemungkinan menempatkan prajurit pria dan wanita Inggris dalam bahaya,” ungkap Starmer dalam artikel yang diterbitkan di surat kabar Daily Telegraph. Ini adalah pernyataan tegas yang menunjukkan komitmen Inggris untuk terlibat dalam upaya menjaga stabilitas di wilayah yang dilanda konflik ini.

Selain Starmer, beberapa pemimpin Eropa juga akan bertemu di Paris, termasuk Kanselir Jerman Olaf Scholz, Perdana Menteri Polandia Donald Tusk, dan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte. Pertemuan ini bertujuan untuk membahas langkah-langkah lebih lanjut dalam menyelesaikan krisis di Ukraina. Starmer, yang diharapkan akan hadir dalam pertemuan tersebut, menyatakan bahwa Inggris memiliki potensi untuk memainkan “peran unik” dalam mempertemukan kepentingan Eropa dan AS dalam proses negosiasi.

Dia juga menekankan bahwa saat ini Eropa menghadapi tantangan yang hanya terjadi sekali dalam satu generasi untuk keamanan kolektif benua, dan situasi ini bukan hanya mengancam masa depan Ukraina, melainkan juga eksistensi Eropa secara keseluruhan. Perkembangan ini menunjukkan bahwa Inggris berkomitmen untuk mengambil langkah aktif dalam membantu stabilitas dan keamanan di kawasan tersebut.

Dalam konteks perundingan, pembicaraan antara pejabat AS dan Rusia diharapkan akan segera dilakukan di Arab Saudi, yang bertujuan untuk merintis jalan menuju penyelesaian konflik. Namun, pengumuman Presiden AS Donald Trump yang melibatkan Rusia tanpa konsultasi dengan sekutu Eropa sebelumnya menimbulkan kekhawatiran tentang keterlibatan Ukraina dan negara-negara Eropa lainnya dalam proses negosiasi.

Keputusan Starmer untuk mempertimbangkan pengiriman pasukan ke Ukraina memberikan sinyal yang jelas tentang tekad Inggris untuk berperan aktif dalam meraih keamanan dan stabilitas di Eropa. Sementara proses diplomasi ini terus berkembang, harapan akan perdamaian di Ukraina tetap menjadi fokus utama bagi komunitas internasional, menegaskan bahwa semua pihak harus bekerja sama untuk mencegah kekacauan lebih lanjut di kawasan yang telah mengalami begitu banyak penderitaan akibat konflik berkepanjangan.

Back to top button