
Pertamina Patra Niaga, anak usaha Pertamina, memberikan apresiasi kepada TNI Angkatan Laut (AL) Lantamal I Belawan atas keberhasilan mereka dalam mengamankan dan menindak tindakan pencurian avtur yang terjadi di pipa penerimaan Aviation Fuel Terminal (AFT) Kualanamu. Tindakan illegal tapping ini dapat merugikan pasokan energi yang sangat vital bagi industri penerbangan dan kegiatan operasional lainnya.
Dalam pernyataan yang disampaikan oleh Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, penghargaan ini ditujukan khusus kepada Komandan Pangkalan Utama TNI AL I, Brigjen TNI (Mar) Jasiman Purba, S.E., CHRMP, dan Tim Fleet One Quick Response (F1QR) TNI AL Lantamal I yang telah berhasil melaksanakan penindakan di lokasi kejadian. “Kami menghargai langkah cepat TNI AL Lantamal I Belawan dalam melakukan pengamanan dan penindakan terhadap illegal tapping pada pipa penerimaan AFT Kualanamu. Keamanan dan kelancaran distribusi energi, khususnya bahan bakar pesawat, adalah hal yang krusial, dan kami tetap berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk memastikan distribusi ini terjaga” ungkap Satria pada Kamis, 13 Februari 2025.
Satria menambahkan bahwa saat ini stok avtur di wilayah Sumatera Utara dalam keadaan aman dan kegiatan operasional di AFT Kualanamu berlangsung tanpa kendala. Pertamina Patra Niaga berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan terhadap distribusi avtur agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. “Setelah pengungkapan pencurian ini, kami pastikan bahwa pasokan avtur di Kualanamu tetap berjalan normal. Kami juga telah memberikan laporan kepada Polres Deli Serdang terkait pencurian ini, yang kami anggap sebagai tindak pidana dengan pemberatan,” lanjutnya.
Pelaksanaan penangkapan pencurian avtur ini terjadi pada Selasa, 11 Februari 2025, di Pantai Dewi Indah, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang. Penindakan yang dilakukan oleh TNI AL Lantamal I Belawan merupakan langkah nyata dalam rangka menjaga keamanan pasokan energi, yang merupakan kebutuhan mendasar bagi masyarakat dan industri.
Partisipasi masyarakat juga sangat diharapkan dalam menjaga keamanan distribusi avtur. Satria meminta dukungan dari pemerintah daerah, TNI, Polri, dan Aparat Penegak Hukum (APH) untuk memastikan distribusi BBM dan avtur dapat berjalan lancar. “Kami mengharapkan dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat, untuk melaporkan aktivitas mencurigakan terkait illegal tapping dan penyalahgunaan avtur agar keamanan pasokan energi tetap terjaga,” pungkasnya.
Tindakan illegal tapping yang merugikan ini bukan hanya berdampak pada aspek ekonomi, tetapi juga mengganggu keamanan penerbangan. Oleh sebab itu, kolaborasi antara berbagai pihak termasuk aparat keamanan dan masyarakat menjadi sangat penting dalam upaya pencegahan terhadap praktik-praktik ilegal tersebut.
Melalui apresiasi yang diberikan ini, Pertamina Patra Niaga menegaskan komitmennya untuk menjaga integritas pasokan energi serta memastikan bahwa distribusi bahan bakar pesawat berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Penindakan tegas terhadap pelaku pencurian merupakan bagian dari upaya untuk melindungi kepentingan masyarakat dan industri penerbangan, serta untuk menjaga kestabilan pasokan energi di Indonesia.