
Timnas Indonesia U-17 berhasil meraih tiket ke Piala Dunia U-17 2025 yang akan digelar di Qatar pada bulan November mendatang. Keberhasilan ini diraih setelah skuad asuhan Nova Arianto menembus babak perempatfinal Piala Asia U-17 2025. Namun, perjalanan mereka tidak semulus yang diharapkan, pasalnya, mereka harus menelan kekalahan telak 0-6 dari Korea Utara U-17 pada pertandingan terakhir di Stadion King Abdullah, yang menjadi pukulan berat bagi tim.
Kekalahan ini menunjukkan bahwa meskipun Timnas Indonesia U-17 berhasil mencatatkan tiga kemenangan beruntun di fase grup Piala Asia U-17, mereka masih memiliki banyak kekurangan yang perlu diperbaiki sebelum berlaga di Piala Dunia. Melihat kondisi ini, pengamat sepak bola Indonesia, Mohamad Kusnaeni, menegaskan pentingnya menambah kualitas skuad Timnas Indonesia U-17, terutama dengan mendatangkan pemain-pemain diaspora.
Kusnaeni mengungkapkan bahwa penguatan tim sangat diperlukan agar dapat bersaing dengan tim-tim dari Eropa atau Afrika, yang kemungkinan besar akan menjadi lawan-lawan Indonesia di fase grup Piala Dunia U-17. “Pertama adalah penguatan tim dengan menambah materi pemain yang punya postur dan kualitas fisik untuk bersaing,” ujarnya. Meskipun secara skill, pemain-pemain Timnas U-17 memiliki potensi yang menjanjikan, aspek fisik dan postur juga menjadi faktor penting yang tidak boleh diabaikan.
Untuk menjalankan strategi ini, pelatih Nova Arianto disarankan untuk mencari tambahan pemain berkualitas tidak hanya dari ajang kompetisi lokal seperti Elite Pro Academy atau Liga 1 hingga Liga 4, tetapi juga dari diaspora yang berpotensi memberikan kontribusi positif kepada tim. Hal ini dinilai mampu meningkatkan daya saing Indonesia di panggung dunia.
Selain itu, Kusnaeni juga menyarankan agar pemain-pemain yang sudah ada saat ini memperoleh lebih banyak menit bermain di klub masing-masing. Pengalaman dan jam terbang yang lebih banyak di level kompetisi yang lebih tinggi akan membantu mengasah kemampuan mereka. “Kelemahan mereka saat di-pressing lawan menunjukkan bahwa mereka belum terlalu terasah melalui kompetisi yang berkualitas,” jelasnya.
Kusnaeni juga berharap PSSI di bawah kepemimpinan Ketua Umum Erick Thohir dapat memberikan fasilitas pemusatan latihan yang terbaik dan tepat sasaran. “Selain TC, PSSI juga perlu menyiapkan sejumlah pertandingan uji coba internasional yang bagus,” tambahnya. Tujuannya adalah untuk memperbaiki berbagai kekurangan yang ada dalam tim dengan menghadapi tim-tim dari negara yang memiliki kualitas di atas Indonesia.
Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan Timnas Indonesia U-17 dapat mempersiapkan diri secara optimal menjelang Piala Dunia U-17 2025. Ini adalah kesempatan emas bagi Indonesia untuk menunjukkan kemajuan sepak bola di tingkat internasional, setelah sebelumnya berhasil menembus Piala Dunia lewat jalur kualifikasi resmi, menjadikannya negara pertama di Asia Tenggara yang berhasil mencapai prestasi tersebut.
Bisakah skuad Garuda Muda bangkit dari keterpurukan dan bersaing dengan tim-tim terbaik di dunia? Hanya waktu yang akan menjawab, namun dengan langkah yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, harapan tersebut tetap ada. Peluang menuju prestasi yang lebih gemilang di dunia sepak bola kini ada di tangan Timnas U-17, dan masyarakat Indonesia pun sangat menantikan aksi mereka di Qatar.