
Bintang muda Manchester City, Erling Haaland, berada di tengah spekulasi mengenai masa depannya setelah performa tim yang semakin menurun musim ini. Kabar hengkangnya Haaland dari Etihad Stadium mencuat setelah City, yang merupakan juara bertahan Premier League, mengalami penurunan signifikan dalam performa. Meski Haaland sendiri menunjukkan performa individu yang mengesankan dengan mencetak 30 gol dalam 40 penampilan, kekecewaannya terhadap tim tampaknya semakin memuncak.
Saat ini, Manchester City berjuang keras untuk mengamankan tiket ke Liga Champions musim depan. Ini merupakan kontradiksi yang mencolok dibandingkan pencapaian mereka di musim lalu, di mana City berhasil meraih gelar Premier League untuk keempat kalinya secara berturut-turut. Namun, saat ini mereka hanya terpaut satu poin dari Aston Villa dan menduduki posisi enam klasemen, setelah kehilangan 16 poin dari posisi unggul dalam berbagai pertandingan.
Kondisi tersebut menambah kekecewaan Haaland, yang ditambah dengan kenyataan bahwa City tersingkir lebih awal dari kompetisi Liga Champions. “Kami memiliki tim yang sangat berbakat, namun hasil di lapangan tidak mencerminkan potensi yang kami miliki,” ungkap Haaland dalam salah satu wawancaranya. Frustrasi ini sepertinya semakin mendorong Haaland untuk mempertimbangkan kembali masa depannya di klub.
Situasi ini semakin rumit dengan adanya rumor tentang Kevin De Bruyne, ikon klub, yang juga tengah dikaitkan dengan kepindahan ke Major League Soccer (MLS) untuk bergabung dengan Lionel Messi di Inter Miami setelah kontraknya habis di akhir musim ini. Kehilangan De Bruyne akan menjadi pukulan berat bagi City dan bisa memengaruhi keputusan Haaland untuk hengkang.
Dari laporan yang beredar, meski Haaland telah menandatangani kontrak baru di awal musim, ia merasakan ketidaknyamanan dengan situasi yang ada di klub saat ini. Beberapa klub besar Eropa, seperti Bayern Munich dan Paris Saint-Germain (PSG), siap menampung striker berusia 23 tahun tersebut. Bayern tengah mencari pengganti Harry Kane yang mungkin kembali ke Premier League, sementara PSG mencari pengganti Kylian Mbappe, yang resmi bergabung dengan Real Madrid.
Spekulasi mengenai La Liga juga kembali mencuat. Haaland sebelumnya menunjukkan minat untuk bergabung dengan klub-klub Spanyol, terutama Real Madrid. Namun, saat ini belum ada tanda-tanda konkret dari klub Spanyol tersebut mengenai minat mereka terhadap Haaland.
Peluang Haaland untuk hengkang semakin besar jika Manchester City gagal lolos ke Liga Champions musim depan. Momen-momen krusial dalam sisa musim ini bisa menjadi penentu bagi karirnya di Manchester. Absennya De Bruyne, ketatnya persaingan di papan atas, dan keinginan Haaland untuk tetap bersaing di level tertinggi sepak bola Eropa memberikan gambaran bahwa ia tidak ingin menghabiskan masa emasnya tanpa berkompetisi di panggung terbesar.
Dengan semua faktor tersebut, perkiraan mengenai masa depan Haaland di Manchester City sangat bergantung pada hasil akhir musim ini. Penampilan City yang menurun menjadi salah satu alasan utama mengapa bintang Norwegia ini merasa khawatir tentang masa depan klubnya. Tanpa perbaikan signifikan dan kesuksesan di kompetisi Eropa, ada kemungkinan bahwa Haaland tidak akan ragu untuk mengambil langkah drastis demi mencapai ambisinya. Situasi ini jelas menjadi perhatian para penggemar dan pengamat sepak bola, yang dengan penuh rasa penasaran menantikan berita selanjutnya mengenai keputusan sang superstar.