
Pendiri ByteDance, perusahaan yang dikenal dengan aplikasi TikTok, Zhang Yiming (41), baru-baru ini meraih posisi sebagai orang terkaya di China dengan kekayaan bersih mencapai 57,5 miliar dolar AS, berdasarkan data dari Bloomberg Billionaires Index. Pencapaian ini menjadikannya mengungguli Pony Ma, pendiri dan CEO Tencent, yang memiliki kekayaan bersih sebesar 56,5 miliar dolar AS.
TikTok, aplikasi yang berlisensi di bawah ByteDance, telah menciptakan gelombang besar di dunia media sosial dengan popularitas yang terus meroket, terutama di kalangan generasi muda. Melihat pencapaian ini, banyak yang bertanya-tanya tentang perjalanan karier Zhang Yiming dan bagaimana ia mencapai kesuksesan luar biasa ini.
Zhang Yiming lahir pada tahun 1983 di Provinsi Fujian, Tiongkok. Keluarganya merupakan pegawai negeri, yang kemungkinan besar berpengaruh dalam pembentukannya menjadi sosok yang sukses. Ia menyelesaikan pendidikan sarjananya di Universitas Nankai, awalnya mengambil jurusan mikroelektronika sebelum beralih ke teknik perangkat lunak. Setelah lulus pada tahun 2005, Zhang memulai kariernya di Kuxun, sebuah perusahaan rintisan pemesanan perjalanan digital, di mana ia mengasah keterampilan kepemimpinan dan teknisnya.
Setelah merasakan lika-liku dunia teknologi, Zhang mendirikan ByteDance pada tahun 2012, dengan produk pertamanya berupa Toutiao, sebuah agregator berita berbasis kecerdasan buatan. Produk tersebut menonjol karena menggunakan sistem rekomendasi yang personal, berbeda dari mesin pencari tradisional. Inovasi ini selanjutnya menjadi fondasi bagi pengembangan TikTok, yang peluncurannya dimulai di China pada tahun 2016 dengan nama Douyin.
TikTok dengan cepat meraih perhatian global, terutama di pasar AS, dengan lebih dari 170 juta pengguna terdaftar di negara tersebut per September 2024. Di bawah kepemimpinan Zhang, ByteDance menghasilkan banyak kebijakan inovatif, termasuk mendorong karyawan untuk aktif membuat konten di TikTok. Salah satu kebijakan unik yang diterapkan adalah mewajibkan anggota manajemen untuk membuat video di TikTok dan mengumpulkan jumlah “like” tertentu. Jika tidak berhasil, mereka harus menjalani hukuman push-up.
Namun, meskipun terkenal akan kesuksesannya, Zhang Yiming dikenal sebagai sosok yang sangat tertutup. Ia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO pada tahun 2021, menyatakan bahwa ia tidak memiliki semua keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi manajer ideal. Zhang lebih memilih untuk berkontribusi dalam peran yang tidak melibatkan pengelolaan orang secara langsung dan berfokus pada visi besar perusahaan untuk bersaing secara global.
Sejak mencatatkan namanya sebagai miliarder pada tahun 2018 dengan kekayaan sebesar 4 miliar dolar AS, Zhang terus berkembang pesat. Pada tahun 2024, ia kembali dinyatakan sebagai orang terkaya di China oleh Daftar Orang Terkaya Cina Hurun, dengan kekayaan bersih mencapai 49,3 miliar dolar AS. Indeks miliarder Bloomberg mencatat lonjakan kekayaannya menjadi 57,5 miliar dolar AS pada Maret 2025.
Menariknya, kesuksesan TikTok di pasar global juga disertai dengan tantangan. Popularitas aplikasi ini menimbulkan kepanikan di kalangan pihak-pihak tertentu, terutama di Amerika Serikat, di mana pemerintah AS bahkan mempertimbangkan untuk memaksa divestasi aplikasi TikTok dari ByteDance jika tidak mematuhi regulasi yang berlaku.
Dalam konteks dunia digital yang terus berkembang, TikTok tetap menjadi salah satu platform paling berpengaruh dan terus berinovasi. Zhang Yiming, dengan visi dan kepemimpinannya, telah mengukir namanya dalam sejarah sebagai salah satu pengusaha terkaya dan paling sukses di era digital saat ini. Keberhasilannya tidak hanya membawa keuntungan bagi dirinya sendiri, tetapi juga memberikan dampak besar bagi industri media sosial di seluruh dunia.