
Pada awal tahun 2025, Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC) mengalami lonjakan pendapatan yang mengesankan sebesar 39 persen dibandingkan dengan tahun lalu, dengan total pendapatan mencapai 553,3 miliar dolar Taiwan atau setara dengan Rp276 triliun. Data ini menunjukkan perkembangan signifikan bagi perusahaan yang dikenal sebagai salah satu pemasok chip terbesar di dunia, bersama dengan meningkatnya permintaan untuk chip kecerdasan buatan (AI).
Permintaan yang tinggi terhadap teknologi AI menjadi faktor kunci dalam peningkatan pendapatan TSMC. Dalam laporan yang dirilis pada 11 Maret 2025, perusahaan menyatakan bahwa penjualan mereka pada bulan Februari saja mencapai 260,01 miliar dolar Taiwan. Angka ini mencerminkan kenaikan yang signifikan sebesar 43,1 persen jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu. Meskipun terdapat penurunan 11,3 persen dari bulan sebelumnya, performa tersebut tetap menunjukkan kekuatan lantaran dorongan dari sektor AI.
TSMC, yang mengukuhkan diri sebagai perusahaan paling besar dan berpengaruh di Taiwan, telah mengambil langkah strategis untuk menghasilkan chip yang lebih canggih dan efisien. Dalam rangka memperkuat posisi di pasar global, TSMC juga mengumumkan rencana ambisius untuk berinvestasi sebesar USD100 miliar di Amerika Serikat. Investasi ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas pabrik chip yang sangat diperlukan untuk memenuhi permintaan global yang terus meningkat.
Saat ini, pasar chip global mengalami transformasi yang didorong oleh adopsi teknologi AI yang semakin meluas. Chip AI, yang merupakan komponen vital bagi berbagai aplikasi seperti perangkat lunak kecerdasan mesin dan analitika data, telah menjadi primadona dalam industri teknologi. Melihat pertumbuhan permintaan tersebut, para analis percaya bahwa TSMC akan terus menanggapi tantangan ini dengan inovasi dan peningkatan teknologi.
Saham TSMC juga mencatatkan kinerja yang solid, dengan kenaikan sekitar 20 persen dalam 12 bulan terakhir, meskipun minggu ini mengalami penurunan seiring dengan tren turun yang lebih luas di pasar saham. Meskipun terjadinya fluktuasi ini, investor tetap optimis terhadap prospek jangka panjang TSMC, terutama mengingat strategi perusahaan yang proaktif dalam menghadapi tantangan pasar dan meningkatkan kualitas produk.
Berikut adalah beberapa poin kunci dari laporan pendapatan TSMC:
– Total pendapatan TSMC untuk Januari-Februari 2025: 553,3 miliar dolar Taiwan (Rp276 triliun).
– Kenaikan pendapatan sebesar 39 persen dibandingkan tahun lalu.
– Pendapatan bulan Februari mencapai 260,01 miliar dolar Taiwan, melonjak 43,1 persen dari bulan yang sama tahun lalu.
– Penurunan 11,3 persen dari pendapatan bulan Januari 2025.
– Rencana investasi TSMC sebesar USD100 miliar di AS untuk memperluas pabrik.
– Kinerja saham TSMC meningkat 20 persen dalam setahun terakhir.
Dengan data dan fakta ini, TSMC menunjukkan bahwa mereka tidak hanya menjadi pemain terdepan dalam industri semikonduktor, tetapi juga beradaptasi dengan tren teknologi terbaru yang mendorong pertumbuhan yang stabil dan berkelanjutan. Investasi yang berani dan inovasi yang berkelanjutan akan menentukan langkah perusahaan di masa mendatang, serta memperkuat posisinya dalam persaingan global yang kian ketat.