
Pemerintah Indonesia terus berkomitmen untuk memastikan penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan, khususnya melalui Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT). Dalam upaya ini, Presiden Prabowo telah menginstruksikan agar pencairan bansos tahap kedua yang direncanakan pada 2025 dilakukan dengan lebih akurat dan tepat sasaran.
Proses verifikasi data penerima manfaat melalui Ground Check Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTS) saat ini sedang berlangsung. Langkah ini dianggap sangat penting agar para penerima bantuan benar-benar memenuhi syarat yang ditetapkan. Meskipun bulan Ramadhan menjadi tantangan tersendiri bagi pendamping sosial PKH dalam melaksanakan verifikasi, pemerintah menunjukkan keseriusannya untuk mempercepat proses ini setelah masa Idul Fitri. Diharapkan dengan adanya DTS yang lebih valid, pencairan untuk PKH dan BPNT pada bulan Mei dan Juni mendatang dapat dilakukan dengan tepat dan efektif.
Menjelang Idul Fitri, penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa atau BLT Miskin Ekstrem akan mendapatkan kabar baik. Bantuan sebesar Rp900 ribu untuk periode Januari hingga Maret 2025 mulai dicairkan dalam waktu dekat. Mekanisme pencairan pun beragam, tergantung pada masing-masing desa. Beberapa desa memilih untuk mencairkan Rp300 ribu per bulan, sementara yang lain mencairkan sekaligus Rp900 ribu untuk tiga bulan.
Beberapa desa yang telah melakukan pencairan BLT Dana Desa termasuk Desa Pelajaran di Kecamatan Jarai, Kabupaten Lahat, dan Desa Lenek di Kecamatan Lenek, Kabupaten Lombok Timur. Jika di daerah Anda BLT Dana Desa belum dicairkan, diharapkan dapat segera terealisasi sebelum Idul Fitri agar masyarakat dapat merasakan manfaatnya.
Selain itu, bantuan khusus bagi lansia di DKI Jakarta juga mulai dicairkan. Bantuan ini disalurkan melalui Kartu Lansia Jakarta (KLJ) dengan nominal Rp300 ribu per bulan, sehingga untuk triwulan pertama (Januari-Maret 2025), penerima akan mendapatkan total bantuan sebesar Rp900 ribu. Proses verifikasi dan validasi untuk tahap kedua bantuan ini masih berlangsung untuk memastikan kelayakan penerima.
Dalam hal bantuan pangan, Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) sebesar Rp600 ribu masih terus disalurkan hingga H-5 Idul Fitri. Penyaluran BPNT ini dilakukan melalui Bank BNI dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) Mandiri. Para penerima yang terdaftar sebagai penerima bansos diharapkan untuk secara rutin memeriksa status pencairan di rekening atau kartu KKS mereka.
Pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan ketepatan sasaran dalam penyaluran bansos bagi masyarakat yang berhak menerima. Dengan adanya instruksi dari Presiden Prabowo, diharapkan pencairan PKH dan BPNT tahap kedua pada 2025 akan semakin efektif, sementara BLT Rp900 ribu dan bantuan lainnya sudah mulai dicairkan menjelang Lebaran ini.
Sebagai langkah untuk memastikan semua penerima bansos mendapatkan informasi terbaru, masyarakat yang belum menerima bantuan diharapkan untuk berkoordinasi dengan pendamping sosial setempat guna mendapatkan kepastian dan langkah-langkah selanjutnya. Penyaluran bantuan sosial ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada kesejahteraan masyarakat terutama menjelang momen Idul Fitri yang akan datang.