
Disney akan menggelar pemutaran perdana film “Snow White” di Hollywood pada tanggal 15 Maret 2024. Namun, penyelenggaraan acara ini akan dilakukan dengan cara yang berbeda dari biasanya, tanpa karpet merah megah dan liputan media yang luas. Hal ini menandai langkah baru bagi Disney dalam menghadapi kontroversi yang melibatkan para bintangnya, Rachel Zegler dan Gal Gadot.
Acara pemutaran perdana akan dilangsungkan di El Capitan Theatre, dengan kehadiran bintang utama Rachel Zegler yang memerankan Snow White, serta Gal Gadot yang memerankan Ratu Jahat. Meskipun kedua aktris diharapkan hadir, Disney telah memutuskan untuk membatasi liputan media. Alih-alih mengundang puluhan wartawan untuk mewawancarai para pemain, studio hanya akan memperbolehkan fotografer dan kru internal yang terlibat dalam acara tersebut.
Keputusan untuk menyelenggarakan acara ini dengan skala lebih kecil ini muncul di tengah kontroversi yang menyelimuti film yang disutradarai oleh Marc Webb. Banyak penggemar yang mempertanyakan pemilihan Zegler sebagai Snow White, mengingat ia adalah seorang aktris Latin. Kontroversi semakin berkembang ketika Zegler menyebut film asli yang dirilis pada tahun 1937 sebagai “ketinggalan zaman,” dan berkomentar bahwa karakter pangeran dalam film tersebut “benar-benar menguntit” Snow White.
Reaksi keras terhadap pernyataan Zegler menunjukkan bagaimana kedalaman penggemar terhadap film animasi klasik tersebut. Zegler sendiri menggarisbawahi bahwa reaksi tersebut timbul dari “semangat” terhadap film aslinya, merespons kekhawatiran yang berkembang di kalangan penggemar.
Selain itu, konten politik juga menjadi faktor yang mempengaruhi kontroversi ini. Rachel Zegler telah dikenal dengan pandangan politiknya yang progresif dan aktif mendukung kampanye “bebaskan Palestina” di media sosial. Di sisi lain, Gal Gadot, yang merupakan seorang Yahudi Israel, telah mendapat perhatian publik karena posisinya yang pro-Israel, termasuk pidatonya di hadapan Anti-Defamation League pada 4 Maret lalu. Gadot, yang sebelumnya tidak terlibat dalam politik, merasa perlu untuk berbicara setelah insiden serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Kedua artis ini tidak hanya terjebak dalam kontroversi terkait film, tetapi juga dalam debat politik yang lebih luas yang mencerminkan ketegangan internasional. Reaksi dari para penggemar dan pendukung politik masing-masing juga memunculkan perdebatan mengenai batasan antara seni, politik, dan identitas pribadi dari para aktor.
Di tengah semua ini, Gal Gadot tampil di acara “Good Morning America” untuk mendukung film “Snow White.” Momen tersebut menjadi simbol bagaimana tekanan publik dapat mempengaruhi posisi dan keputusan para selebritas dalam mempromosikan proyek mereka di tengah kontroversi. Sementara itu, trailer resmi film “Snow White” yang dirilis tiga bulan lalu telah menarik perhatian dan ditonton sebanyak 11,8 juta kali di platform YouTube, menunjukkan bahwa meskipun ada isu yang mengelilinginya, masyarakat tetap antusias untuk menantikan tayangan tersebut.
Dengan pemutaran perdana yang hanya berlangsung dalam skala terbatas, banyak yang berharap bahwa film ini tetap dapat diterima dengan baik oleh publik saat dirilis secara resmi di bioskop pada tanggal 21 Maret 2024. Namun, nasib film yang penuh perdebatan ini akan sangat tergantung pada bagaimana penonton merespons baik cerita maupun konteks di belakangnya. Ke depan, situasi ini akan menjadi salah satu contoh menarik tentang bagaimana bintang film dapat terjebak dalam perdebatan yang lebih besar dan bagaimana hal itu berdampak pada karya yang mereka hasilkan.