Pemkab Kebumen Luncurkan Gerakan Pangan Murah di 106 Desa!

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen, Jawa Tengah, siap meluncurkan Gerakan Pangan Murah (GPM) di 106 desa sebagai respon terhadap potensi kenaikan harga pangan menjelang bulan Ramadan. Pelaksanaan gerakan ini direncanakan berlangsung pada minggu kedua Ramadan, dengan fokus pada desa-desa yang masuk dalam kategori rawan pangan dan miskin ekstrem. Dari 106 desa tersebut, sebanyak 91 desa termasuk dalam kawasan miskin ekstrem, sementara 15 desa lainnya berada dalam kategori rawan pangan.

Wakil Bupati Kebumen, Zaeni Miftah, mengungkapkan bahwa stabilitas harga komoditas pangan masih terjaga menjelang Ramadan. “Meskipun ada beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan harga, namun secara keseluruhan harga pangan di Kebumen masih dalam batas yang aman,” jelas Zaeni dalam acara High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (HLM-TPID) Kebumen yang dilaksanakan di Gedung A Setda Kebumen.

GPM bukanlah program yang berdiri sendiri. Sebelumnya, Pemkab Kebumen juga telah melaksanakan operasi pasar yang dimulai sejak 24 Februari dan akan berakhir pada 29 Maret di sejumlah kantor pos di Kebumen. Dalam operasi pasar ini, berbagai komoditas kebutuhan pokok dijual dengan harga yang lebih terjangkau, meliputi beras, minyak goreng, gula pasir, daging, dan bawang putih.

Untuk memastikan keamanan pangan selama pelaksanaan GPM ini, pemerintah akan melakukan pengawasan ketat terhadap produk yang dijual. Pemeriksaan residu pestisida dan formalin, kemasan, serta masa kedaluwarsa produk makanan akan dilakukan pada 10, 11, dan 12 Maret 2025, baik di pasar tradisional maupun modern. “Ke depan, kami juga akan memberikan bantuan subsidi pinjaman bagi para pedagang kecil,” tambah Zaeni.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kebumen, Edi Rianto, menegaskan bahwa HLM-TPID bertujuan untuk menyinergikan semua pihak terkait guna memastikan kesiapan dalam menghadapi Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. Edi menyatakan, “Rapat ini merupakan langkah Pemkab Kebumen untuk menjaga stok dan ketersediaan pasokan kebutuhan pokok masyarakat, serta memastikan masyarakat dapat mengakses kebutuhan tersebut dengan harga terjangkau.”

Dalam upaya mengontrol stabilitas harga, sejumlah langkah telah diambil. Salah satunya adalah penyerahan surat edaran kepada masyarakat dan pelaku usaha, mengimbau agar berbelanja dengan bijak serta tidak menyebabkan panic buying. Edi meminta DisperindagKUKM untuk melakukan pengawasan, termasuk sidak pasar jika ditemukan indikasi penimbunan barang atau distribusi yang tersendat.

Pemkab Kebumen juga meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk segara menjalankan Program Serap Gabah Petani, terutama mengingat Kebumen tengah memasuki masa panen. Hal ini bertujuan untuk menstabilkan harga gabah petani agar tetap kompetitif, sesuai dengan harga yang ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas).

Gerakan Pangan Murah di Kebumen ini diharapkan dapat membantu meningkatkan akses masyarakat terhadap kebutuhan pokok, terutama di daerah-daerah yang paling membutuhkan. Dengan menjaga stabilitas harga pangan dan memastikan pasokan tetap terjaga, Pemkab Kebumen berusaha meringankan beban pengeluaran masyarakat serta menjaga ketahanan pangan di daerah tersebut. Dalam kelompok masyarakat yang paling rentan, seperti keluarga berpendapatan rendah, inisiatif ini diharapkan mampu memberikan dukungan yang signifikan dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka.

Back to top button