Pemerintah Awasi Arus Mudik dan Kamtibmas Selama Idul Fitri

Pemerintah Indonesia melalui seluruh Kementerian dan Lembaga telah menyiapkan berbagai langkah strategis untuk memantau ketat arus mudik dan situasi kamtibmas selama libur Idul Fitri dan Nyepi tahun 2025. Menko Polkam, Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan, mengungkapkan bahwa ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya menjamin keselamatan dan keamanan masyarakat, terlebih saat liburan panjang.

“Bapak Presiden telah menginstruksikan bahwa negara harus hadir dan bersinergi untuk menjamin keselamatan dan keamanan masyarakat, terutama selama periode libur panjang ini,” ujar Budi Gunawan.

Pemantauan terpadu menunjukkan adanya lonjakan signifikan arus kendaraan dan penumpang. Data mencatat bahwa antara 21 Maret hingga 1 April 2025, terjadi peningkatan arus mudik baik melalui jalur darat, laut, maupun udara. Menurut catatan per 2 April 2025, operasi Ketupat-Lodaya melaporkan penurunan kepadatan arus lalu lintas di Jakarta, di mana jumlah kendaraan yang keluar dan masuk Jabodetabek mencapai 417.974 kendaraan, mengalami penurunan 73,4% dibandingkan hari sebelumnya.

Berbagai upaya dilakukan untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas, termasuk rekayasa lalu lintas di titik-titik padat. Sebagai contoh, jalur contraflow diterapkan dari Km 70 hingga Km 47 di Tol Jakarta-Cikampek, serta pengaturan one-way lokal di ruas Brebes dan jalur alternatif di Nagrek. Selain itu, di luar Jabodetabek, pengalihan arus di ruas Tol Solo-Jogja juga diterapkan bertahap guna mengantisipasi antrean di Gerbang Tol Prambanan.

Rekayasa lalu lintas tersebut bersifat dinamis dan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan lapangan. “Ini adalah bentuk kesiapsiagaan yang dilakukan agar masyarakat tidak terjebak dalam kemacetan panjang,” lanjut Budi Gunawan.

Sektor transportasi umum juga mengalami peningkatan penumpang. Data di Bandara Soekarno-Hatta menunjukkan bahwa pada 2 April, jumlah penumpang yang berangkat mencapai 58.392 orang, sedangkan kedatangan mencapai 48.098 orang. Bandara Juanda di Surabaya mencatat lebih dari 23.000 penumpang. Sementara itu, di Jakarta, enam stasiun kereta mencatat jumlah pergerakan penumpang sebanyak 108.736 untuk keberangkatan dan 87.058 untuk kedatangan.

Pelabuhan Bakauheni di Lampung menjadi titik penting, dengan 63.795 penumpang tiba dan 39.657 berangkat. Meskipun terjadi penurunan jumlah penumpang, lonjakan diperkirakan akan terjadi menjelang arus balik mudik. Di sektor wisata, obyek-obyek seperti Monas, TMII, dan kawasan wisata di Bandung dan Jawa Tengah juga mengalami peningkatan pengunjung yang signifikan.

Dalam rangka menjaga keamanan, pemerintah daerah bersinergi dengan TNI-Polri telah menyiapkan posko kesehatan, titik pengamanan, serta mengerahkan ribuan aparat untuk pengamanan wilayah. Situasi keamanan terpantau dalam kondisi terkendali, dengan penurunan angka kecelakaan lalu lintas yang mengalami penurunan 25,76% dibandingkan tahun lalu. Budi Gunawan mengapresiasi kerja keras semua pihak dalam menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat.

Akhirnya, pemerintah tetap berkomitmen untuk memantau situasi hingga seluruh rangkaian arus balik selesai. “Kami juga mengajak masyarakat untuk tetap menjaga ketertiban. Dengan kerja sama dari seluruh pihak, mari kita pastikan liburan panjang ini berlangsung aman dan kondusif,” tutup Budi Gunawan. Pengawasan yang ketat selama periode ini mencerminkan kesiapan negara dalam menghadapi tantangan dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

Berita Terkait

Back to top button