
PT Mandala Multifinance Tbk. atau yang lebih dikenal sebagai Mandala Finance (MFIN) mencatatkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan sebesar 11% pada akhir Maret 2025, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Kinerja ini menunjukkan ketahanan perusahaan di tengah tantangan ekonomi saat ini, meskipun terdapat pengetatan yang mempengaruhi daya beli masyarakat terhadap pembelian kendaraan dan barang konsumtif lainnya.
Managing Director Mandala Finance, Christel Lesmana, menjelaskan bahwa meskipun pembiayaan mengalami pertumbuhan, ada pengaruh tekanan ekonomi yang membuat perusahaan harus menyesuaikan strategi. “Total pembiayaan yang disalurkan Mandala hingga akhir Maret 2025 menunjukkan pertumbuhan yang positif, tetapi kami tetap waspada terhadap kondisi pasar yang mempengaruhi perilaku konsumen,” ungkapnya dalam wawancara.
Adapun jenis pembiayaan yang menjadi fokus Mandala Finance mencakup sejumlah segmen. Perusahaan berkomitmen pada pembiayaan konsumen yang mencakup fasilitas untuk motor baru, motor bekas, kendaraan mobil bekas, dan juga dana tunai atau multiguna. Langkah ini diambil untuk menjaga diversifikasi portofolio agar tetap menarik bagi berbagai kalangan konsumen di Indonesia.
Sebagai bagian dari strateginya, Mandala Finance juga berupaya mendorong pertumbuhan di sektor kendaraan listrik. Untuk itu, perusahaan telah menjalin kerja sama dengan Selis, sebuah merek motor listrik di Indonesia. “Kami terus mencari peluang kolaborasi dengan merek lain di sektor kendaraan listrik, menunjang potensi yang terus berkembang dari kebutuhan masyarakat akan solusi transportasi yang lebih ramah lingkungan,” terang Christel.
Christel menekankan bahwa meskipun pertumbuhan pembiayaan perusahaan berada di level dua digit, prospek industri secara keseluruhan tetap stabil. Analisis dari Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) memperkirakan bahwa industri pembiayaan akan tumbuh antara 7% hingga 8% sepanjang tahun ini. “Kami optimis dengan prospek pertumbuhan ini dan telah menyesuaikan target-target perusahaan kami berdasarkan proyeksi pasar,” tantangnya.
Dalam mencapai target tersebut, Mandala Finance menerapkan prinsip kehati-hatian yang bertujuan untuk menjaga kesehatan portofolio bisnis. “Ini termasuk pengelolaan risiko yang terukur dan diversifikasi yang tepat agar pembiayaan kami tetap berkelanjutan,” jelasnya. Selain itu, perusahaan berinvestasi dalam inovasi teknologi, meningkatkan produk dan layanan untuk memenuhi kebutuhan yang berubah-ubah dari konsumen.
Dalam laporan keuangannya, Mandala Finance menunjukkan komitmen untuk mengoptimalkan performa di sektor pembiayaan meskipun kondisi makroekonomi berfluktuasi. Dengan berbagai inovasi dan pendekatan yang lebih sistematis, manajemen berharap dapat menarik lebih banyak konsumen, sekaligus memperkuat posisi Mandala Finance di pasar multilayanan pembiayaan.
Kepiawaian Mandala Finance dalam beradaptasi dengan perubahan di industri menunjukkan bahwa perusahaan ini bukan hanya fokus pada pertumbuhan finansial, tetapi juga berkomitmen untuk mendukung keberlanjutan ekonomi masyarakat. Dengan kombinasi strategi yang cermat dan inovasi teknologi, Mandala Finance bersiap mengikuti perkembangan pasar dan menjaga kontribusinya sebagai salah satu pemain utama di sektor pembiayaan Indonesia.
Mandala Finance menghadapi tantangan yang ada dengan terus mengeksplorasi peluang baru, dan dengan strategi yang terencana, perusahaan berambisi untuk tetap relevan dan berkembang di tengah dinamika pasar yang cepat berubah ini.