Paus Fransiskus Kritis: Ramalan Nostradamus Kembali Viral!

Kabar mengenai kondisi kesehatan Paus Fransiskus kembali menarik perhatian publik setelah dilaporkan bahwa ia dalam kondisi kritis. Pemimpin Gereja Katolik berusia 87 tahun ini mengalami beberapa masalah kesehatan, termasuk gangguan paru-paru kronis dan gagal ginjal ringan, yang membuatnya harus mendapatkan suplai oksigen dalam kadar tinggi. Pada 14 Februari 2025, Paus dikabarkan dilarikan ke Rumah Sakit Gemelli di Roma setelah mengalami kesulitan bernapas, yang semakin memburuk hingga membutuhkan transfusi darah. Menurut pernyataan resmi Vatikan, “Malam berlalu dengan tenang, Paus beristirahat. Ia tetap dalam pengawasan ketat dan masih menerima oksigen melalui kanula hidung.”

Kondisi Paus yang mengkhawatirkan ini turut menghidupkan kembali perdebatan dan spekulasi mengenai ramalan yang dituliskan oleh Michel de Nostredame, yang lebih dikenal sebagai Nostradamus. Dalam salah satu syairnya di buku “Les Prophéties” yang diterbitkan pada tahun 1555, Nostradamus meramalkan akan ada kematian seorang Paus tua. Dalam syair tersebut disebutkan, “Melalui kematian seorang Paus yang sangat tua, seorang Romawi berusia lanjut akan terpilih. Tentang dia akan dikatakan bahwa dia melemahkan tahta sucinya, tetapi dia akan bertahan lama dengan aktivitas yang mengagumkan.” Banyak yang menafsirkan ramalan ini sejalan dengan situasi yang dihadapi Paus Fransiskus saat ini.

Tak hanya Nostradamus, ramalan lain yang muncul adalah dari Santo Malachy, seorang uskup asal Irlandia abad ke-12. Dalam ramalannya, Malachy menyebut bahwa Paus terakhir sebelum dunia mengalami akhir akan dikenal sebagai “Petrus Romanus.” Dalam ramalan tersebut, dia menyatakan, “Dalam penganiayaan terakhir Gereja Katolik, akan duduk Petrus Romanus, yang akan menggembalakan umatnya dalam banyak penderitaan. Setelah itu, kota tujuh bukit akan dihancurkan, dan Sang Hakim yang mengerikan akan mengadili umat manusia.” Penafsiran ini semakin menguatkan spekulasi bahwa pengganti Paus Fransiskus mungkin menjadi pemimpin penting sebelum terjadi perubahan besar dalam Gereja Katolik.

Seiring spekulasi tentang masa depan kepemimpinan Gereja, ada pernyataan dari Paus Fransiskus yang pernah disampaikan sebelumnya. Ia menyatakan bahwa seorang Paus seharusnya memiliki hak untuk mengundurkan diri jika kesehatannya memburuk. Dengan kondisi yang sedang dialaminya, banyak kalangan yang meragukan apakah ia akan mampu melanjutkan tugasnya atau bahkan mempertimbangkan pengunduran diri. Namun, tidak sedikit pula yang berpendapat bahwa Paus Fransiskus bertekad untuk menjalankan tugasnya hingga akhir hayatnya.

Menarik untuk dicatat, Nostradamus juga diduga meramalkan sosok penerus Paus Fransiskus, menyatakan “Seorang pemuda berkulit gelap dengan bantuan raja agung akan menyerahkan dompet kepada seseorang yang berwarna merah.” Ramalan ini dianggap oleh sebagian pihak sebagai referensi terhadap kemungkinan perubahan besar dalam kepemimpinan Gereja Katolik ke depan.

Seluruh dunia, terutama umat Katolik, kini mencurahkan harapan dan doa bagi kesembuhan Paus Fransiskus di tengah ketidakpastian kondisi kesehatan yang lawan. Dukungan dan harapan tersebut menjadi sinyal kuat akan kedalaman hubungan umat dengan pemimpin spiritual mereka. Dalam situasi seperti ini, perhatian terhadap ramalan-ramalan yang pernah dituliskan seakan kembali mengemuka, menciptakan dialog antara kenyataan saat ini dan proyeksi masa depan yang diduga berdasarkan sejarah dan tanda-tanda yang telah dituliskan. Pertanyaan mengenai siapa yang kelak akan meneruskan jabatan paus dan bagaimana nasib Gereja Katolik di bawah tangan kepemimpinan baru semakin menjadi sorotan, memberikan atmosfer tegang namun sekaligus harapan bagi jutaan umat di seluruh dunia.

Back to top button