
Pascal Struijk, bek andalan Leeds United yang baru saja mengantar timnya promosi ke Premier League 2025-2026, sedang menjadi perbincangan hangat di kalangan pencinta sepakbola Indonesia. Keterkaitannya dengan Timnas Indonesia semakin kuat setelah ia terlihat berada di tribun yang sama dengan pelatih Timnas, Patrick Kluivert, di stadion Kassam saat Oxford United menjamu Leeds United pada 19 April 2025. Momen ini memunculkan spekulasi bahwa Struijk akan segera memperkuat skuad Merah-Putih setelah proses naturalisasi menjadi WNI.
Media Belanda, Voetbal Primeur, memberi kabar bahwa pemain berusia 25 tahun itu telah memperoleh izin untuk membela Timnas Indonesia. Namun, detail lebih lanjut mengenai siapa yang memberikan izin tersebut masih belum jelas. Dalam podcast dari Voetbal Primeur, Dennie van Laar menyatakan, “Pascal Struijk diizinkan bermain untuk Indonesia. Dia adalah pemain yang luar biasa.” Pernyataan tersebut semakin memperkuat harapan para penggemar bahwa Struijk akan segera mengenakan jersey Merah-Putih.
Jika proses naturalisasi ini terwujud, Struijk dapat dianggap sebagai komponen penting dalam lini pertahanan Timnas Indonesia yang tengah disusun Kluivert. Dengan skema 3-4-3, Struijk mengisi posisi bek tengah sebelah kiri, yang dapat membentuk trio solid di jantung pertahanan bersama Mees Hilgers dan kapten Jay Idzes. Walaupun terdapat trio yang telah ada saat ini yakni Rizky Ridho, Jay Idzes, dan Justin Hubner, kehadiran Struijk bisa menambah ketangguhan dan kedalaman tim, terutama dalam persaingan di level Internasional yang semakin ketat.
Aspek menarik lainnya dari perjalanan Pascal Struijk ke panggung sepakbola Indonesia adalah garis keturunannya. Dalam wawancara yang dilakukan pada tahun 2020, Struijk menyebutkan bahwa ia memiliki darah Indonesia dari kakek dan neneknya. Sang kakek, Peter Weydemuller, lahir di Surabaya, sedangkan neneknya, Ineke van den Brink, pernah menempuh pendidikan di Universitas Padjadjaran (UNPAD) yang terletak di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat. Hal ini semakin menguatkan posisinya untuk membela Timnas Indonesia, mengingat adanya ikatan kultural yang membuat Struijk eligible sebagai pemain.
Melihat potensinya dalam bidang sepakbola, banyak pihak berharap bahwa PSSI akan membuat langkah konkret untuk mempercepat proses naturalisasi Struijk. Dengan pengalaman bermain di Premier League, ia bisa menjadi aset berharga bagi Timnas Indonesia yang sedang berupaya memperbaiki performa di pentas Internasional. Seiring dengan berita yang beredar, akan sangat menarik untuk melihat apakah Struijk akan diperkenalkan sebagai calon pemain Timnas Indonesia pada bulan Juni 2025.
Adanya peluang besar bagi Struijk untuk memperkuat Timnas bukan hanya berita baik untuk pencinta sepakbola, tetapi juga menjadi motivasi bagi generasi muda Indonesia dengan harapan bahwa bintang-bintang bertalenta seperti Struijk dapat berkontribusi untuk mengangkat prestasi sepakbola nasional. Sementara itu, perhatian kini tertuju pada langkah-langkah yang akan dilakukan PSSI dan tim pelatih untuk mempersiapkan Integrasi Struijk ke dalam skuad Garuda.
Dengan segala potensi yang dimilikinya, baik sebagai pemain maupun seorang yang memiliki latar belakang keturunan Indonesia, prospek Pascal Struijk untuk membawa nama Indonesia ke pentas sepakbola dunia semakin cerah. Pindah ke Timnas Indonesia bisa menjadi langkah besar bagi Struijk dan juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan sepakbola di Tanah Air.