![Pangsa Pasar Gadai Swasta Hanya 3%, Peluang Besar Menanti!](https://octopus.co.id/wp-content/uploads/2025/02/Pangsa-Pasar-Gadai-Swasta-Hanya-3-Peluang-Besar-Menanti.jpg)
Perusahaan pergadaian swasta hingga saat ini masih memiliki pangsa pasar yang tergolong mini, yakni hanya sebesar 3,04% dari total pinjaman di industri pergadaian. Berdasarkan data terbaru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dirilis pada November 2024, total penyaluran pinjaman pergadaian mengalami lonjakan sebesar 28,33% year on year (yoy) menjadi Rp87,79 triliun. Namun dari angka tersebut, kontribusi dari pergadaian swasta masih sangat kecil dan menunjukkan tantangan yang harus dihadapi oleh industri ini.
Dalam konteks ini, terdapat sekitar 184 perusahaan pergadaian yang telah mendapatkan izin dari OJK, di mana 183 di antaranya merupakan perusahaan pergadaian swasta. Sementara itu, PT Pegadaian, yang merupakan perusahaan milik pemerintah, tetap mendominasi pasar dengan pangsa mencapai 97,33% dan total pinjaman senilai Rp84,05 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun jumlah perusahaan pergadaian swasta terus bertambah, posisi mereka di pasar masih sangat jauh dibandingkan dengan perusahaan negara.
Holilur Rohman, Sekretaris Perkumpulan Perusahaan Gadai Indonesia (PPGI), menjelaskan bahwa meskipun pangsa pasar masih berada di kisaran 3%, perusahaan pergadaian swasta menunjukkan tren pertumbuhan yang positif. Penyaluran pinjaman pergadaian swasta tercatat meningkat dari Rp1,74 triliun pada November 2023 menjadi Rp2,58 triliun pada November 2024, atau tumbuh sekitar 48%. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa meskipun pangsa pasar mereka kecil, kontribusi absolut dalam hal penyaluran pinjaman mulai meningkat.
Sebagai informasi tambahan, pinjaman pergadaian swasta konvensional, yang mencakup mayoritas dari total penyaluran, juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Pada Oktober 2024, pinjaman ini tercatat sebesar Rp2,58 triliun, berkontribusi 2,57% dari total pinjaman. Sementara itu, pinjaman syariah dari pergadaian swasta juga mengalami peningkatan, meskipun dengan nilai yang jauh lebih kecil, sebesar Rp79 miliar atau 0,10% dari total pinjaman.
Dalam hal pertumbuhan, data menunjukkan bahwa pinjaman gadai swasta mencatat pertumbuhan yang paling tinggi di antara kategori lainnya. Pinjaman konvensional tumbuh 15,92% secara bulanan (mtm) dan 48,72% secara tahunan (yoy), sedangkan pinjaman syariah tumbuh 3,06% mtm dan 12,95% yoy. Sementara itu, perusahaan pergadaian pemerintah hanya tumbuh sebesar 1,28% mtm dan 27,42% yoy. Ini membuktikan bahwa meskipun pangsa pasar kecil, perusahaan-perusahaan swasta menunjukkan daya saing yang meningkat dalam hal penyaluran pinjaman.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Agusman, mengungkapkan bahwa kondisi industri pergadaian secara keseluruhan relatif baik, terutama dengan aset yang meningkat 25,78% yoy menjadi Rp106,06 triliun. Agusman juga menekankan pentingnya regulasi dalam memperkuat kinerja industri pergadaian, termasuk pergadaian swasta. OJK telah mengeluarkan POJK Nomor 39 Tahun 2024 yang menetapkan sejumlah ketentuan yang harus dipatuhi oleh perusahaan pergadaian, seperti kewajiban memiliki pemegang saham pengendali, peningkatan permodalan, dan penerapan manajemen risiko yang baik.
Regulasi ini diharapkan dapat membantu memperkuat keberadaan perusahaan pergadaian swasta di pasar. Meskipun saat ini masih menghadapi tantangan dalam hal pangsa pasar yang sangat kecil, pertumbuhan yang sehat dan regulasi yang mendukung akan menjadi faktor kunci bagi pergadaian swasta untuk meraih pangsa pasar yang lebih besar di masa depan. Tahun 2024 diharapkan menjadi tahun yang krusial bagi pengembangan industri pergadaian swasta, di mana mereka dapat memberikan kontribusi lebih signifikan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap jasa gadai.