
Di tengah suasana Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah, Tentara Nasional Indonesia (TNI) menunjukkan komitmen yang tinggi terhadap misi kemanusiaan. Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto, mengumumkan bahwa TNI akan mengerahkan prajurit beserta alutsista untuk membantu penanggulangan bencana gempa bumi yang melanda Myanmar. Pengumuman ini disampaikan di Wisma A. Yani, Menteng, pada Minggu, 30 Maret 2025.
Gempa bumi yang baru saja terjadi di Myanmar telah menyebabkan kerusakan yang meluas, dengan ratusan bangunan hancur dan ribuan orang menjadi korban. Terkait situasi darurat ini, TNI berkomitmen untuk memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan oleh sekitar 230.000 pengungsi yang terpaksa mengungsi akibat bencana tersebut. Misi kemanusiaan ini meliputi beberapa aspek, antara lain:
1. Operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) bagi korban yang terjebak.
2. Evakuasi medis untuk menjaga kesehatan dan keselamatan para korban.
3. Distribusi logistik untuk memastikan kebutuhan dasar terpenuhi.
4. Pendirian pos medis lapangan untuk perawatan kesehatan darurat.
5. Dukungan stabilisasi awal di wilayah terdampak untuk memulihkan kondisi masyarakat.
Untuk kelancaran misi, TNI akan menerjunkan sejumlah alutsista, di antaranya KRI Rajiman sebagai kapal rumah sakit, pesawat C-130 Hercules untuk transportasi logistik, helikopter Caracal dan Super Puma untuk mobilitas dan dukungan operasional. Tidak kurang dari 312 personel dari berbagai satuan militer juga akan ikut serta dalam misi ini.
Panglima TNI menegaskan pentingnya kesiapsiagaan pasukan dan alutsista guna memastikan keberhasilan operasi kemanusiaan tersebut. Dalam keterangannya melalui Kepala Pusat Penerangan TNI, Brigjen TNI Kristomei Sianturi, Agus menggaris bawahi bahwa tugas TNI tidak hanya sebatas menjaga kedaulatan negara, tetapi juga melaksanakan misi kemanusiaan, baik di dalam maupun luar negeri.
“TNI memiliki tanggung jawab besar dalam misi kemanusiaan ini. Saya perintahkan seluruh jajaran terkait untuk memastikan bahwa pasukan dan alutsista siap sedia mendukung operasi bantuan kemanusiaan ke Myanmar,” tegas Agus. Upaya ini akan melibatkan koordinasi erat dengan Kementerian Luar Negeri, BNPB, Basarnas, serta otoritas Myanmar dan organisasi internasional agar misi ini dapat berjalan dengan lancar.
Indonesia, sebagai bagian dari komunitas internasional, menegaskan perannya dalam bekerja sama untuk memberikan bantuan kepada negara-negara yang membutuhkan, terutama dalam situasi darurat seperti bencana alam. Dengan pengiriman pasukan dan alutsista, TNI menunjukkan kepedulian dan tanggung jawabnya dalam membantu rekannya di kawasan.
Tim penyelamat dan pasokan dari berbagai negara asing juga telah tiba di Myanmar pada hari yang sama untuk memberikan bantuannya. Lebih dari 1.600 orang dilaporkan tewas akibat gempa bumi ini, dan bantuan segera diperlukan untuk menjangkau daerah-daerah yang parah terdampak.
Misi ini tidak hanya akan membantu mengatasi krisis kemanusiaan, tetapi juga memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang aktif dalam upaya kemanusiaan di tingkat global. Sebagai negara yang memiliki pengalaman dalam bencana alam, kontribusi Indonesia dirasa semakin relevan dalam situasi seperti ini, di mana solidaritas dan kerjasama lintas negara sangat dibutuhkan.