Kesehatan

Orang Sering Sakit Kepala Berisiko Tinggi Coba Bunuh Diri

Asosiasi antara sakit kepala dan risiko bunuh diri semakin menjadi perhatian setelah penelitian terbaru dari Perelman School of Medicine di University of Pennsylvania menunjukkan bahwa individu yang mengalami sakit kepala—baik yang ringan maupun parah—memiliki kemungkinan dua kali lipat untuk mencoba bunuh diri. Temuan ini menyoroti pentingnya penanganan kesehatan mental bagi mereka yang mengalami gangguan sakit kepala.

Studi yang dipublikasikan dalam JAMA Neurology ini menganalisis data dari Danish National Health Registers, yang mengumpulkan informasi kesehatan warga Denmark sejak akhir tahun 1970-an. Para peneliti meneliti catatan kesehatan lebih dari 119.000 orang yang didiagnosis dengan berbagai jenis sakit kepala, dibandingan dengan hampir 600.000 individu yang tidak memiliki gangguan tersebut. Melalui analisis yang mendalam, ditemukan bahwa orang dengan gangguan sakit kepala mengalami tingkat percobaan bunuh diri yang signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang sehat.

Menurut penulis utama penelitian, Holly Elser, MD, PhD, sakit kepala yang parah dapat menyebabkan perasaan putus asa, yang berkontribusi pada risiko tinggi bunuh diri. “Kami belum sepenuhnya memahami mengapa ada hubungan antara sakit kepala dan bunuh diri,” ungkap Elser. “Namun, penelitian kami memberikan fondasi untuk eksplorasi lebih lanjut mengenai hubungan yang kompleks antara sakit kepala dan gangguan kesehatan mental lainnya.”

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahkan individu dengan sakit kepala ringan, seperti sakit kepala tipe tegang (TTH), menghadapi peningkatan risiko bunuh diri. Mengacu pada data, tingkat percobaan bunuh diri di antara mereka yang menderita TTH adalah 1,91 kali lebih tinggi dibandingkan dengan individu tanpa sakit kepala, sedangkan tingkat bunuh diri menyelesaikan juga meningkat sebesar 1,4 kali. Terlebih, untuk mereka yang menderita sakit kepala pasca-trauma, risiko meningkat hingga tiga kali lipat.

Pentingnya skrining kesehatan mental bagi pasien sakit kepala juga ditekankan dalam penelitian ini. Para peneliti merekomendasikan bahwa setiap pasien yang mengalami sakit kepala harus menjalani pemeriksaan untuk gejala depresi dan pikiran tentang bunuh diri. “Kesadaran akan risiko ini dapat membantu dokter untuk memberikan perawatan yang lebih komprehensif, yang tidak hanya mencakup perawatan untuk sakit kepala, tetapi juga untuk masalah kesehatan mental yang mungkin menyertainya,” kata Elser.

Sakit kepala adalah salah satu gangguan kesehatan yang paling umum diderita di seluruh dunia, dengan miliaran individu terdiagnosis. Sayangnya, hubungan antara sakit kepala dan perilaku bunuh diri cenderung diabaikan dalam praktik klinis. Sebuah penelitian sebelumnya menunjukkan adanya peningkatan tingkat pikiran tentang bunuh diri pada individu dengan sakit kepala parah, namun penelitian ini adalah upaya terintegrasi untuk menggali semua jenis sakit kepala dan dampaknya pada kesehatan mental.

Dari data yang terkumpul, selain sakit kepala pasca-trauma dan gangguan lain seperti migrain, peneliti juga memperhatikan aspek psikologis dari perawatan sakit kepala. Penanganan sakit kepala tidak hanya berfokus pada pengobatan fisik, tetapi juga penting untuk mempertimbangkan kesehatan mental pasien.

Lebih lanjut, Elser menekankan bahwa penanganan depresi yang tepat sering kali memerlukan pendekatan yang berbeda dibandingkan dengan pengobatan sakit kepala biasa. “Ini bisa memerlukan dosis antidepresan yang lebih tinggi atau penggunaan kelas obat yang berbeda,” ujarnya.

Dengan hasil penelitian ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran di kalangan dokter dan pasien mengenai pentingnya penanganan ganda bagi mereka yang mengalami sakit kepala, baik dari aspek fisik maupun kesehatan mental. Dalam konteks ini, edukasi dan sumber daya untuk deteksi dini gejala gangguan mental dapat menjadi langkah penting untuk mengurangi risiko bunuh diri di kalangan pasien sakit kepala. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat menjawab pertanyaan lebih dalam mengenai hubungan antara sakit kepala dan kesehatan mental untuk memberikan solusi yang lebih baik bagi individu yang berisiko.

Nadia Permata adalah seorang penulis di situs berita octopus.co.id. Octopus adalah platform smart media yang menghadirkan berbagai informasi berita dengan gaya penyajian yang sederhana, akurat, cepat, dan terpercaya.

Berita Terkait

Back to top button