Ngeri! Asteroid Bennu Mungkin Hantam Bumi 157 Tahun Lagi?

Para ilmuwan memperingatkan bahwa dampak asteroid Bennu yang diperkirakan akan menghantam Bumi 157 tahun lagi bisa memicu skenario mengerikan bagi planet kita. Asteroid dengan ukuran sebanding One World Trade Center ini memiliki diameter 0,31 mil (0,5 kilometer) dan berat sekitar 74 juta ton. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa meskipun Bennu jauh lebih kecil dari asteroid yang memusnahkan dinosaurus 66 juta tahun lalu, dampaknya masih dapat menyebabkan kerusakan yang luar biasa.

Menurut Axel Timmermann, direktur di Institute of Basic Science Center for Climate Physics di Pusan, Korea Selatan, dampak langsung dari asteroid tersebut akan menyebabkan kehancuran di sekitar lokasi tumbukan. “Namun, ejekta yang dihasilkan dari dampak ini memiliki potensi untuk memengaruhi iklim Bumi secara jangka panjang, serta berdampak pada kehidupan manusia di seluruh dunia,” jelasnya.

Dampak dari Bennu bukan hanya akan menimbulkan gelombang kejut, radiasi termal, dan tsunami, tetapi juga efek yang jauh lebih luas berupa perubahan iklim. Timmermann menambahkan bahwa awan debu yang dilepaskan ke atmosfer dapat menurunkan suhu global hingga 4 derajat Celsius dan mengurangi curah hujan hingga 15%. Ini dapat menyebabkan apa yang disebut sebagai “musim dingin tumbukan,” mengurangi sinar matahari dan secara signifikan menurunkan pertumbuhan tanaman dan fotosintesis di lautan.

Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Science Advances, para ilmuwan menggunakan model komputer untuk memperkirakan dampak tersebut. Mereka menemukan bahwa dampak tersebut dapat menyebabkan penurunan fotosintesis tanaman global hingga 30%, serta merusak ketahanan pangan di seluruh dunia selama lebih dari empat tahun pasca-dampak. Penipisan lapisan ozon juga menjadi perhatian signifikan akibat dari pemanasan stratosfer yang dihasilkan oleh partikel debu.

Meskipun risiko dampak Bennu cukup serius, peluang asteroid ini untuk menabrak Bumi pada tahun 2182 hanya sebesar 1 berbanding 2.700. Meskipun demikian, para ilmuwan NASA terus melakukan penelitian dalam upaya memahami lebih jauh tentang asteroid yang telah terlepas dari asteroid yang lebih besar antara 700 juta hingga 2 miliar tahun yang lalu ini. Pengiriman wahana antariksa OSIRIS-REx pada tahun 2016 menuju Bennu untuk mengambil sampel permukaan telah memberikan informasi penting yang diharapkan dapat membantu dalam menentukan risiko dampak di masa depan.

Menariknya, meskipun banyak organisme di Bumi akan menderita akibat dampak, ada kemungkinan beberapa alga laut tertentu bisa berkembang dengan baik jika dampak tersebut menghasilkan debu yang kaya zat besi. Ini berpotensi menjadi alternatif untuk produksi pangan meski juga dapat mengancam ekosistem laut.

Keseluruhan analisis menunjukkan bahwa dampak dari asteroid Bennu tidak hanya menjadi ancaman instan, tetapi juga dapat menyebabkan perubahan yang berkepanjangan dan merusak bagi kehidupan di Bumi. Penelitian lebih lanjut sangat penting untuk mempersiapkan potensi dampak yang mungkin terjadi dan untuk mengembangkan strategi mitigasi jika diperlukan. Dalam skenario terburuk, kita dapat menghadapi tantangan besar yang mengancam eksistensi manusia dan kehidupan di Bumi secara keseluruhan.

Exit mobile version