Nathalie Holscher Disawer, Bupati Sidrap Murka! Ini Sebabnya

Aksi DJ Nathalie Holscher yang disawer uang mencapai Rp 150 juta dalam penampilannya di sebuah klub malam di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, pada Sabtu (12/4/2025) mendatangkan kontroversi dan kecaman luas dari berbagai kalangan. Video yang beredar di media sosial menunjukkan momen ketika para pengunjung menghamburkan uang saweran kepada Nathalie saat ia tampil di panggung. Tindakan ini dianggap mencoreng citra Sidrap yang dikenal dengan nilai-nilai religiusitasnya.

Bupati Sidrap, Syaharuddin Alrif, menyatakan kekecewaannya atas insiden tersebut, yang dinilai bertolak belakang dengan program unggulan pemerintah daerah berupa “Sidrap Religius, Sidrap Berkah”. Dalam keterangannya, Syaharuddin mengungkapkan harapannya agar Nathalie segera meminta maaf kepada masyarakat Sidrap. “Saya sudah menyampaikan kepada Nathalie Holscher, agar meminta maaf kepada masyarakat Sidrap,” ujarnya pada Kamis (17/4/2025).

Kecaman terhadap aksi tersebut tidak hanya datang dari pemerintah daerah tetapi juga dari kalangan mahasiswa dan organisasi masyarakat. Ratusan massa yang tergabung dalam organisasi Muhammadiyah menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor DPRD Sidrap pada 17 April 2025. Mereka menuntut agar Bupati Syaharuddin menutup semua tempat hiburan malam yang tidak memiliki izin, termasuk klub malam yang menjadi lokasi penampilan Nathalie.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sidrap, Samsul Tang, menilai aksi sawer tersebut bukan hanya mencoreng citra Kabupaten Sidrap, tetapi juga bertentangan dengan norma-norma yang diusung oleh pemerintah daerah. Ia menegaskan, “Tindakan semacam itu jelas bertolak belakang dengan visi dan misi Kabupaten Sidenreng Rappang yang mengusung nilai keamanan dan religiusitas.” Pendapat ini mencerminkan keprihatinan masyarakat yang menginginkan tata kelola pendidikan dan sosial yang lebih baik.

Aksi sawer uang dalam suasana yang dianggap tidak etis ini juga mengundang diskusi tentang budaya dan norma yang berkembang di masyarakat. Banyak yang mempertanyakan pengaruh media sosial terhadap perilaku generasi muda, serta dampaknya terhadap citra daerah yang mengusung nilai-nilai religius. Sebagian pihak berpendapat bahwa tindakan seperti ini dapat mengikiskan nilai-nilai tersebut jika dibiarkan tanpa pengawasan dan tindakan tegas dari pemerintah.

Pemerintah Sidrap di bawah kepemimpinan Syaharuddin telah berusaha untuk menjaga citra daerah dengan program-program yang mendukung nilai-nilai religius dan sosial. Namun, insiden ini mengindikasikan tantangan yang harus dihadapi dalam rangka menjaga keharmonisan antara hiburan dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat.

Sementara itu, pihak DJ Nathalie Holscher turut memberikan reaksi terhadap situasi ini. Dalam pernyataannya, Nathalie mengaku terkejut dengan reaksi keras masyarakat dan siap untuk berbicara secara langsung dengan pihak-pihak terkait untuk menjelaskan maksud dan tujuan penampilannya. Ia juga menekankan bahwa aksi tersebut seharusnya dipandang sebagai bentuk hiburan semata, bukan sebagai upaya untuk mengganggu nilai-nilai masyarakat.

Dengan berlanjutnya tindakan protes dan kritik terhadap insiden tersebut, jelas bahwa masalah ini tidak hanya sebatas aksi di atas panggung, melainkan menyentuh aspek yang lebih dalam tentang bagaimana masyarakat, pemerintah, dan industri hiburan harus saling berinteraksi. Pihak-pihak terkait diharapkan dapat menemukan jalan tengah yang mampu memenuhi aspirasi masyarakat tanpa menghilangkan hak individu untuk berekspresi dalam seni dan hiburan.

Berita Terkait

Back to top button