Muzani: Prabowo Siapkan Kemerdekaan Palestina, Evakuasi Tenaga Medis

Ketua MPR RI dan Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengungkap rencana Presiden RI Prabowo Subianto untuk mengevakuasi warga Gaza, Palestina, ke Indonesia sebagai upaya mendukung persiapan kemerdekaan Palestina. Muzani menjelaskan bahwa evakuasi ini akan difokuskan pada tenaga medis dan pendidik yang saat ini sangat dibutuhkan di wilayah yang sedang menghadapi tantangan besar akibat konflik berkepanjangan.

“Yang dilakukan oleh Presiden Prabowo untuk mengevakuasi warga Gaza ke Indonesia adalah tenaga-tenaga medis dan pendidik, yang merupakan bagian dari persiapan untuk Palestina yang merdeka,” katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Kamis (18/4/2025). Ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk berkontribusi secara signifikan terhadap masa depan Palestina setelah merdeka.

Muzani juga menjelaskan bahwa dalam persiapan pasca-kemerdekaan, negara-negara di sekitar Palestina sedang menghitung biaya dan strategi untuk rekonstruksi wilayah yang rusak akibat perang. “Ketika Palestina Merdeka, pasca perang selesai, maka yang harus dilakukan adalah bagaimana membangun fisik,” ujarnya. Oleh karena itu, diperlukan dukungan berupa tenaga medis dan pendidik yang tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan saat ini tetapi juga dapat membantu membangun infrastruktur manusia di masa depan.

Untuk mendukung upaya ini, Muzani mencontohkan langkah yang telah diambil oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), yang merencanakan rekonstruksi masjid, rumah sakit, dan sekolah-sekolah yang dibangun di Palestina. “Ketika itu terjadi, yang diperlukan adalah bagaimana mengisi dokter-dokter, tenaga pendidik, dan para guru yang kini menjadi korban akibat peperangan,” tambahnya. Ia menekankan bahwa jumlah tenaga pendidik dan medis yang tersedia semakin menurun, sehingga pengiriman tenaga pendidik dan medis dari Indonesia menjadi sangat penting.

Muzani menekankan pentingnya dukungan Indonesia tidak hanya dalam bentuk politik, tetapi juga kontribusi nyata dalam membangun kembali Palestina. Ia menyebutkan, “Itu yang akan dilakukan oleh Presiden Prabowo sebagai bagian dari dukungan kita yang menyeluruh.” Dengan mempersiapkan tenaga-tenaga yang berkualitas, diharapkan rumah sakit dan sekolah di Palestina dapat berfungsi dengan baik pasca-kemerdekaan.

Sementara itu, Prabowo Subianto mengklarifikasi bahwa rencana mengevakuasi 1.000 warga Gaza adalah murni sebagai bantuan kemanusiaan. Menanggapi tuduhan bahwa evakuasi tersebut merupakan bentuk relokasi, Prabowo dengan tegas membantahnya dan menekankan, “Oh, tidak, tidak (relokasi), untuk membantu.” Menurutnya, program evakuasi ini sebagai tawaran Indonesia untuk turut menghadapi penderitaan rakyat Palestina akibat konflik yang berkepanjangan.

Prabowo juga menyatakan bahwa dia masih dalam tahap konsultasi dengan pimpinan Palestina untuk merencanakan pelaksanaan evakuasi tersebut. “Saya masih akan berkomunikasi dengan para pimpinan Palestina,” ungkapnya. Hal ini menunjukkan perhatian dan responsivitas Indonesia terhadap kebutuhan mendesak di wilayah tersebut.

Lebih lanjut, Prabowo menjelaskan alasan mengapa banyak pihak meminta Indonesia untuk lebih aktif berperan dalam mendukung penyelesaian konflik di Gaza dan wilayah Timur Tengah secara lebih luas. Pertama, Indonesia dengan jumlah penduduk mayoritas Muslim memiliki kedudukan yang unik dalam konteks ini. Kedua, posisinya sebagai negara nonblok yang dapat diterima oleh semua pihak. “Posisi ini membuat kita memang memiliki tanggung jawab,” tegas Prabowo.

Inisiatif ini menjadi salah satu bentuk nyata dari upaya Indonesia untuk memberikan dukungan terhadap aspirasi kemerdekaan Palestina, sekaligus menyiapkan kapasitas sumber daya manusianya agar lebih siap untuk menghadapi tantangan setelah merdeka.

Berita Terkait

Back to top button