Mulan Jameela Geram, Harga Bahan Pokok Meroket: Ibu-Ibu Tertekan!

Selebritas yang juga merupakan anggota DPR, Mulan Jameela, baru-baru ini mengungkapkan rasa geramnya terhadap lonjakan harga bahan pokok yang semakin meroket menjelang bulan Ramadan. Dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Menteri Perdagangan Budi Santoso di DPR, Mulan menyoroti ketidaksesuaian antara data harga yang dipaparkan pemerintah dengan kenyataan yang dihadapi masyarakat di pasaran.

Mulan Jameela menjelaskan ada perbedaan yang mencolok antara angka yang disebutkan dalam pemaparan pemerintah dan harga riil di pasar. Dalam laporannya, ia merujuk pada harga cabai rawit yang seharusnya berada di angka Rp 81.700 per kilogram, namun di lapangan ternyata sudah mencapai Rp 100.000. Hal yang sama berlaku untuk bawang putih, yang seharusnya dijual dengan harga Rp 44.200, tetapi kenyataannya di pasar sudah mencapai Rp 60.000. Mulan dengan tegas mengekspresikan ketidakpuasannya terhadap kondisi ini dengan menyatakan, “Di pemaparan disebutkan harga cabai rawit seharusnya Rp 81.700 per kilogram, namun faktanya harga cabai di pasar sudah mencapai Rp 100.000.”

Kenaikan harga bahan pokok ini tidak hanya menciptakan keresahan di kalangan masyarakat, terutama ibu-ibu rumah tangga, tetapi juga terasa seperti sebuah eksploitasi yang hanya menguntungkan pihak tertentu saat bulan suci Ramadan. Mulan menggambarkan situasi ini sebagai aji mumpung, di mana harga barang seolah-olah melonjak hanya karena momen spesial tersebut. “Kenapa harga-harga pokok bisa naik begitu saja? Terasa seperti aji mumpung saat Ramadan dan Lebaran,” tambahnya.

Perasaan Mulan Jameela tidak hanya terbatas pada data statistik, tetapi juga mencerminkan kepedulian terhadap dampak ekonomi yang dirasakan masyarakat. Ia mengaku banyak mendengar keluhan dari ibu rumah tangga yang merasa kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Saya mendengar banyak keluhan ibu rumah tangga yang dimarahi suami karena tak bisa membeli bahan makanan hanya dengan uang Rp 50.000. Mereka hanya bisa membeli sedikit bahan seperti bawang putih, cabai, dan telur,” ungkapnya dengan nada prihatin.

Lebih lanjut, Mulan menilai pemerintah seharusnya mengambil langkah tegas dalam mengatasi lonjakan harga bahan pokok. Ia mempertanyakan mengapa pemerintah membiarkan situasi ini berlarut-larut dan tidak memberikan solusi yang signifikan. “Apakah kita akan terus membiarkan harga melambung tinggi setiap kali bulan puasa dan Lebaran? Pemerintah seharusnya menjaga stabilitas harga, bukan membiarkan masyarakat terbebani,” ujarnya.

Mulan Jameela kemudian menegaskan harapannya agar pemerintah segera mengambil tindakan untuk menurunkan harga bahan pokok yang semakin melambung. Ia menunjukkan kepedulian yang mendalam terhadap kondisi masyarakat dan berharap agar ada solusi yang konkret agar masyarakat tidak merasa kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar, khususnya selama bulan puasa. “Saya harap pemerintah bisa turun tangan untuk mengatasi lonjakan harga ini, agar masyarakat bisa lebih mudah memenuhi kebutuhan pokok, khususnya di bulan puasa,” tutup Mulan Jameela.

Kepedulian Mulan Jameela terhadap kondisi perekonomian masyarakat, khususnya kelompok ibu rumah tangga, semakin memperlihatkan pentingnya komunikasi antara pemerintah dan masyarakat. Penting bagi pihak berwenang untuk tidak hanya memberikan data, tetapi juga memahami realitas yang dihadapi oleh rakyat dalam kehidupan sehari-hari, agar kebijakan yang diambil dapat berjalan efektif dan tepat sasaran.

Back to top button