
Wakil Ketua MPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), mengadakan pertemuan dengan Menteri Negara Senior Kementerian Keberlanjutan dan Lingkungan Hidup Singapura, Amy Khor, pada Kamis, 24 April 2025. Pertemuan ini menjadi momentum penting terkait komitmen Indonesia dalam pengelolaan lingkungan dan investasi berkelanjutan, khususnya dalam pengelolaan sampah dan air.
Ibas menekankan bahwa Indonesia memiliki komitmen besar untuk melindungi lingkungan, mempercepat transisi ke energi hijau, serta mendorong investasi hijau, terutama di kawasan ASEAN. Dalam pernyataannya, ia menyoroti kebutuhan untuk berkolaborasi dengan negara lain, termasuk Singapura, sebagai langkah strategis dalam menghadapi tantangan lingkungan global, termasuk perubahan iklim dan pengelolaan limbah.
“Permintaan terhadap makanan, air, energi, dan sampah terus meningkat, yang memerlukan inovasi dan investasi baru,” ujar Ibas. Ia juga mencatat kenaikan konsumsi masyarakat yang berimpak pada produksi sampah, hal ini semakin mendesak perlunya pendekatan yang lebih terintegrasi dalam pengelolaan sumber daya.
Singapura, sebagai salah satu negara yang menjadi contoh dalam pengelolaan lingkungan, menyediakan pendekatan terbaik dalam membangun kota hijau dan ekonomi sirkular. Ibas mengakui bahwa model ini dapat menjadi acuan bagi Indonesia dalam memperkuat kebijakan lingkungan dan pembangunan perkotaan yang berkelanjutan.
Kepala Parlemen tersebut menekankan bahwa Indonesia telah mengambil langkah signifikan dengan menargetkan penyerapan bersih dari kawasan hutan dan penggunaan lahan (FOLU) pada tahun 2030. “Kita telah menanam lebih dari 2 miliar pohon sebagai salah satu inisiatif untuk memerangi deforestasi dan memperkuat ketahanan iklim,” imbuh Ibas.
Dalam konteks ini, kerja sama regional menjadi fundamental. “Kita tidak bisa berdiri sendiri. Kerjasama di kawasan ini bukan lagi pilihan, melainkan kewajiban,” tegasnya. Ibas juga menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga keberlanjutan lingkungan, memberi harapan baru untuk masa depan yang lebih baik.
Sementara itu, Amy Khor menyambut baik inisiatif Indonesia dan menegaskan bahwa solidaritas dalam mengatasi tantangan lingkungan harus dilakukan secara kolektif. Ia memaparkan komitmen Singapura untuk mengelola air dan sampah serta memperkuat ketahanan iklim sebagai bagian dari rencana hijau yang komprehensif. “Kami melihat banyak peluang kerja sama dengan Indonesia, terutama dalam hal lingkungan,” tambahnya.
Khor menjelaskan bahwa pengelolaan sumber daya yang efektif tidak hanya akan mereduksi dampak negatif terhadap lingkungan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Singapura pun berkomitmen untuk mengurangi konsumsi dan meningkatkan inisiatif daur ulang sebagai langkah nyata dalam menghadapi perubahan iklim.
Melalui kolaborasi yang diperkokoh antara Indonesia dan Singapura, diharapkan akan ada peningkatan investasi dalam pengelolaan sampah dan air serta memperkuat kebijakan lingkungan yang berkelanjutan di kawasan ASEAN. Diharapkan, inisiatif ini bukan hanya memberikan manfaat bagi kedua negara, tetapi juga untuk lingkungan global, sejalan dengan cita-cita bersama untuk melindungi bumi.
Dengan langkah ini, baik Indonesia maupun Singapura menunjukkan bahwa pengelolaan lingkungan dan investasi berkelanjutan adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.