
Momen hangat dan penuh keakraban terlihat saat Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, tiba di Amman, Kerajaan Yordania Hasyimiyah pada Minggu, 13 April 2025. Setibanya di Bandar Udara Militer Marka, Amman, Prabowo disambut langsung oleh Raja Yordania, Abdullah II bin Al-Hussein. Dalam sambutan tersebut, Raja Abdullah II tidak hanya memberikan sambutan resmi, tetapi juga secara istimewa menjadi sopir untuk Prabowo menuju hotel tempat menginap di pusat Kota Amman.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, menjelaskan bahwa Presiden Prabowo tiba sekitar pukul 17.57 waktu setempat setelah menempuh penerbangan dari Doha, Qatar. Yusuf menambahkan bahwa penerbangan Prabowo mendapatkan pengawalan ketat dari dua pesawat tempur Angkatan Udara Yordania hingga mendarat dengan selamat.
“Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo, telah tiba di Bandar Udara Militer di Amman, Yordania, sekitar pukul 17.57. Beliau langsung dari Doha, Qatar,” ungkap Yusuf. Setibanya, upacara penyambutan resmi berlangsung di lapangan udara. Upacara tersebut diawali dengan perkenalan delegasi resmi dari kedua negara, dilanjutkan dengan pengumandangan lagu kebangsaan masing-masing negara.
Setelah lagu kebangsaan, diadakan inspeksi pasukan kehormatan yang memperlihatkan kekompakan pasukan dalam menyambut Presiden Prabowo dan Raja Abdullah II. Upacara ditutup dengan mini defile, dan diakhiri dengan dua pesawat tempur yang melintas di atas lokasi upacara, menambah kesan megah penyambutan tersebut.
Tindakan Raja Abdullah II menemani Prabowo sebagai sopir menandakan hubungan personal yang kuat antara kedua pemimpin. “Bahkan beliau yang mengendarai kendaraan kepresidenan, mengantarkan Bapak Presiden menuju tempat bermalam di Kota Amman,” kata Yusuf. Ini adalah momen langka yang menunjukkan keakraban dan rasa hormat antar pemimpin negara.
Sebagai penanda kedekatan, malam harinya, Prabowo juga diundang dalam jamuan makan malam di kediaman Raja Abdullah II. Momen tersebut tidak hanya menandakan hubungan diplomatik yang erat, tetapi juga memperlihatkan interaksi personal yang terjalin hangat di antara keduanya. “Hal ini menandakan kedekatan personal kedua pemimpin negara yang telah terjalin sejak beberapa tahun yang lalu,” kata Yusuf menekankan pentingnya hubungan ini.
Kehadiran Prabowo dan sambutan hangat dari Raja Abdullah II menjadi simbol penting dalam mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Yordania. Dalam konteks yang lebih luas, keakraban ini juga mempertegas posisi Indonesia yang semakin penting dalam hubungan regional di kawasan Timur Tengah.
Sementara itu, perjalanan dan pertemuan ini diharapkan dapat membuka peluang kerja sama yang lebih luas di berbagai bidang, termasuk ekonomi, pertahanan, dan budaya. Raja Abdullah II dan Prabowo Subianto telah menunjukkan bahwa hubungan yang baik antara kedua negara tidak hanya terjalin di level pemerintahan, tetapi juga di tingkat personal, yang dapat menjadi fondasi kokoh untuk kerjasama dan kolaborasi di masa depan.
Dengan latar belakang geopolitik yang semakin kompleks, pertemuan ini juga sangat strategis. Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar dan Yordania yang berperan sebagai jembatan antara Timur dan Barat, keduanya memiliki potensi untuk saling mendukung dalam menyelesaikan berbagai tantangan yang dihadapi kawasan ini.
Momen ini menjadi bagian dari narasi penting dalam hubungan internasional, terutama dalam konteks kerjasama antara negara-negara di Asia dan Timur Tengah, sehingga masyarakat dapat berharap akan terlahirnya kebijakan dan inisiatif yang lebih solid demi manfaat bersama di masa mendatang.