
Merch Making Market (MMM) akan hadir sebagai tempat berkumpul bagi para penggemar musik dan pelaku industri kreatif. Acara ini dijadwalkan berlangsung pada 21 hingga 23 Maret di Brickhall Fatmawati, Jakarta Selatan. MMM diharapkan menjadi ajang bagi para pecinta musik untuk menemukan beragam merchandise dari musisi Indonesia, mulai dari band-band legendaris seperti Chrisye, Gigi, sampai musisi muda yang tengah naik daun seperti Isyana Sarasvati dan Noah.
Acara yang telah digelar secara berkala ini mengambil inspirasi dari buku "Merchandise Musik – Gaya Visual dalam Skena" yang ditulis oleh Arsita Pinandita. Di dalam buku tersebut, dijelaskan bahwa merchandise memiliki peran penting dalam ekosistem musik saat ini. Event Director MMM, Fikar Akbar, menyatakan bahwa pendapatan musisi tidak hanya berasal dari karya mereka yang dijual digital, namun juga dari merchandise yang dapat menjadi potensi besar jika dikembangkan.
"Aliran pendapatan dari musisi atau band tidak hanya melalui karya yang dijajakan di platform digital, tetapi ada ceruk merchandise yang bisa diperhitungkan. Kami yakin itu akan menjadi sumber pendapatan yang signifikan," jelas Fikar saat konferensi pers.
MMM tidak hanya berfungsi sebagai bazar merchandise, tetapi juga sebagai wadah silaturahmi bagi berbagai pihak yang terlibat dalam industri musik. Acara ini juga strives untuk mempertemukan musisi, ilustrator, label musik, toko musik, dan para promotor. Dengan begitu, MMM diharapkan dapat menciptakan ekosistem yang lebih baik untuk kolaborasi dan inovasi di dalam industri musik.
Selain bazar merchandise, MMM akan menghadirkan beberapa program menarik yang mencakup berbagai aspek seni dan budaya. Program-program tersebut adalah:
- MMMuse: Pameran seni visual yang menampilkan karya-karya seniman.
- MMMusic: DJ Set yang diisi oleh DJ terkemuka.
- MMMunch: Sesi kuliner yang menawarkan aneka ragam makanan.
- MMMAkers: Kolaborasi merchandise antara musisi dan seniman.
- MMMeets: Talkshow yang menghadirkan diskusi dan berbagai topik menarik seputar dunia musik.
Tiket untuk menghadiri acara ini juga telah tersedia dengan empat kategori, yakni Regular 3-Day Pass, Regular 1-Day Pass, Special 3-Day Pass, dan Special 1-Day Pass. Tiket dapat dibeli melalui layanan aplikasi TipTip.
“Program-program di MMM ini merupakan miniatur environment dalam industri merchandise musik. Sejak era tahun 1960-an, ketika The Beatles menciptakan pasar besar untuk barang-barang terkait mereka, industri merchandise musik telah berkembang pesat hingga saat ini,” ungkap Creative Director MMM, Misbahuddin Nika.
Dengan pelibatan ratusan musisi dan band, MMM menjanjikan keragaman merchandise yang dapat memuaskan penggemar musik dari berbagai genre. Merupakan kesempatan emas bagi penggemar untuk mendapatkan kaus, poster, dan produk lainnya yang berkaitan dengan artis favorit mereka.
Kemudian, adalah penting untuk dicatat bahwa MMM bukan hanya ajang jual beli, tetapi juga tempat untuk menjalin hubungan antara berbagai pihak di industri musik, menciptakan peluang untuk kolaborasi yang lebih gelas di masa depan. Sebagaimana yang disampaikan Fikar, penekanan pada kolaborasi dan inovasi diharapkan bisa melahirkan produk-produk kreatif yang akan memperkaya dunia merchandise musik di Indonesia.
Dengan semangat yang tinggi dan dukungan bagi pelaku industri musik lokal, Merch Making Market tampaknya akan menjadi sebuah festival yang tidak hanya merayakan musik, tetapi juga memperkuat komunitas yang ada di sekelilingnya. Penggemar musik dan pelaku kreatif diharapkan dapat merasakan pengalaman berharga di MMM, menjadikannya sebagai salah satu acara yang ditunggu-tunggu di tahun ini.