
Microsoft mengumumkan penambahan investasi baru senilai 5,4 miliar rand (sekitar Rp4,9 triliun) di Afrika Selatan, yang akan digunakan untuk memperluas infrastruktur cloud dan kecerdasan buatan (AI) di negara tersebut. Investasi ini merupakan tanggapan terhadap meningkatnya permintaan untuk layanan Azure di Afrika Selatan, dan dikonfirmasi oleh Wakil Ketua dan Presiden Microsoft, Brad Smith.
Menurut laporan yang dilansir oleh Channel News Asia pada Jumat, 7 Maret 2025, langkah ini bertujuan untuk mengukuhkan posisi Microsoft sebagai pemimpin dalam penyediaan teknologi cloud dan solusi AI di kawasan tersebut. “Kami melihat kebutuhan yang signifikan untuk layanan ini di Afrika Selatan dan berkomitmen untuk berinvestasi lebih dalam teknologi yang bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat dan bisnis di sini,” kata Smith.
Sebagai bagian dari inisiatif ini, Microsoft berencana untuk membiayai ujian sertifikasi teknis untuk 50.000 orang dengan keterampilan digital. Sertifikasi ini mencakup bidang-bidang penting seperti arsitektur cloud, AI, dan keamanan siber, yang dianggap esensial untuk memenuhi permintaan industri yang terus berkembang. “Kami berkomitmen untuk mempersiapkan tenaga kerja masa depan yang handal dalam menghadapi tantangan teknologi,” jelas Smith.
Sejak tahun 2017, Microsoft telah menginvestasikan sekitar 20,4 miliar rand (sekitar Rp3,5 triliun) untuk mendirikan pusat data kelas perusahaan pertama di Afrika Selatan, yang berlokasi di Johannesburg dan Cape Town. Pusat data ini berfungsi untuk menangani permintaan komputasi yang tinggi, terutama terkait dengan teknologi AI. Banyak perusahaan di Afrika Selatan kini berlomba-lomba untuk mengintegrasikan teknologi AI ke dalam produk dan layanan mereka, menjadikan negara ini sebagai pusat utama untuk inovasi digital di kawasan Surah Afrika.
Dari perspektif global, Microsoft berencana untuk menginvestasikan sekitar USD80 miliar pada tahun 2025 untuk memperluas pusat data di berbagai belahan dunia. Investasi ini tidak hanya untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan dan pemrosesan data, tetapi juga untuk melatih model AI dan menerapkan aplikasi berbasis AI serta layanan cloud yang dapat meningkatkan efisiensi operasional perusahaan.
Dengan meningkatnya perhatian terhadap AI dan teknologi digital, inisiatif Microsoft di Afrika Selatan diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lebih banyak peluang kerja di sektor teknologi. Lee, seorang analis industri, menegaskan, “Investasi ini sangat penting bagi pengembangan ekosistem teknologi lokal dan dapat membuka banyak pintu bagi inovasi dan kolaborasi di seluruh kawasan.”
Inisiatif ini juga dianggap tepat waktu mengingat banyaknya perusahaan yang berusaha meningkatkan kemampuan teknologi mereka. Penyediaan sumber daya manusia yang terampil serta teknologi yang tepat dapat menjadi kunci sukses bagi transformasi digital di Afrika Selatan. Pasar lokal sangat membutuhkan tenaga kerja yang paham teknologi dan siap untuk mengambil tantangan baru di era digital ini.
Dengan langkah ini, Microsoft tidak hanya berfokus pada perkembangan bisnis semata, tetapi juga memberikan kontribusi langsung terhadap pendidikan dan pengembangan keterampilan di masyarakat. Melalui pelatihan dan sertifikasi, individu di Afrika Selatan dapat diberdayakan untuk memasuki pasar kerja yang semakin kompetitif.
Microsoft terus berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan teknologi di Afrika Selatan, dan investasi ini akan menjadi fondasi untuk kemajuan lebih lanjut dalam industri berbasis cloud dan AI di masa mendatang. Selain itu, dengan dukungan kebijakan pemerintah yang mendukung teknologi, potensi keuntungan dari investasi ini sangat terbuka lebar, tidak hanya untuk Microsoft, tetapi juga bagi seluruh ekosistem bisnis yang terlibat.