Meta Siap Investasi Besar untuk Robot Humanoid Bertenaga AI!

Meta Platforms, perusahaan induk dari Facebook, tengah bersiap untuk melakukan investasi signifikan dalam bidang robotika humanoid yang didorong oleh kecerdasan buatan (AI). Rencana ambisius ini terungkap dalam sebuah memo internal yang diperoleh oleh Reuters, yang mengindikasikan langkah strategis Meta untuk memperkuat kehadirannya di industri robotika.

Andrew Bosworth, Kepala Teknologi Meta, mengumumkan bahwa perusahaan akan membentuk divisi baru di bawah unit Reality Labs yang ditujukan untuk mengembangkan robot humanoid konsumen. Divisi ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi dari platform AI terbaru perusahaan, Llama, yang mendukung produk-produk AI generatif di media sosial Meta.

“Dengan ekspansi portofolio kami untuk berinvestasi di bidang ini, kami berharap dapat memberikan nilai tambah yang besar bagi pengembangan AI dan program realitas campuran yang sedang kami jalankan,” ungkap Bosworth dalam memonya. Ini menandakan komitmen Meta untuk berinovasi dalam teknologi yang bisa mendukung interaksi pengguna dengan dunia nyata.

Divisi robotika ini akan dipimpin oleh Marc Whitten, mantan CEO perusahaan mobil self-driving, Cruise. Bergabungnya Whitten diharapkan menjadi pendorong yang kuat dalam pengembangan robot humanoid bertenaga AI, sementara John Koryl akan menjabat sebagai Wakil Presiden Ritel untuk memperkuat penjualan langsung perangkat keras. Koryl sebelumnya menjabat sebagai CEO di perusahaan e-commerce The RealReal dan akan fokus pada penjualan produk seperti headset realitas campuran Quest dan kacamata pintar Ray-Ban Meta.

Langkah ini semakin mempertegas upaya Meta untuk mengembangkan keahlian di bidang robotika dan perangkat keras. Selain itu, perusahaan merencanakan pembukaan toko ritel yang bersifat sementara, seperti Meta Lab yang diluncurkan di Los Angeles pada November 2024. Meskipun Meta akan fokus pada penjualan langsung, mitra ritel diharapkan masih akan menjadi pendorong utama dalam distribusi perangkat keras mereka.

Namun, meskipun terdapat ambisi besar dalam pengembangan robotika humanoid, unit Reality Labs selama ini telah menghadapi tantangan dengan kerugian yang cukup signifikan, mencapai sekitar US$5 miliar pada kuartal keempat tahun lalu. Meskipun demikian, ambisi dan komitmen Meta untuk mengembangkan teknologi ini bisa menjadi fondasi yang kuat untuk pertumbuhan di masa depan.

Bersaing dengan perusahaan-perusahaan teknologi besar lainnya, Meta tidak sendirian dalam upaya ini. Banyak perusahaan juga berlomba-lomba untuk mengembangkan perangkat robot bertenaga AI yang dapat diterapkan di berbagai industri, seperti manufaktur dan logistik. Namun, masih ada tantangan besar yang harus dihadapi dalam pengembangan robot humanoid, terutama dalam memahami dunia fisik yang lebih kompleks.

Meta sejak lama telah melakukan penelitian dalam pengembangan AI yang bertujuan untuk menciptakan asisten AI yang mampu berinteraksi dengan dunia fisik di sekitarnya. Yang menjadi perhatian, ilmuwan terkemuka Meta, Yann LeCun, telah menyoroti keterbatasan yang ada pada model bahasa yang mendukung chatbot. Dengan demikian, upaya untuk mengembangkan model baru yang dapat lebih memahami ruang fisik menjadi hal yang sangat penting.

Ke depannya, investasi Meta dalam robotika humanoid ini menunjukkan bahwa perusahaan berkomitmen untuk tidak hanya mengikuti tren, tetapi juga menciptakan inovasi yang dapat membawa dampak signifikan dalam cara teknologi berintegrasi dengan kehidupan sehari-hari. Dengan generasi baru AI dan perangkat keras yang sedang dikembangkan, masa depan robotika humanoid bertenaga AI tampak semakin menjanjikan.

Back to top button