Menlu Sugiono: RI Kembali Kirim Bantuan untuk Korban Gempa Myanmar

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, mengumumkan bahwa Indonesia akan mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada korban gempa di Myanmar pada hari Kamis, 3 April 2025. Pernyataan ini disampaikan usai acara halal bihalal di kediaman Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, di Jakarta Selatan, Rabu, 2 April 2025. Sugiono menegaskan, langkah ini merupakan respons pemerintah Indonesia terhadap bencana yang baru saja melanda Myanmar, di mana solidaritas internasional sangat dibutuhkan.

“Rencananya besok (dikirim kembali),” ungkap Sugiono. Pengiriman bantuan ini bukanlah yang pertama; sebelumnya, Indonesia telah mengirimkan berbagai bantuan yang meliputi logistik, tim medis, tim SAR, dan peralatan untuk mendirikan tenda pengungsian. Menurut Sugiono, bantuan yang dikirimkan sejak 31 Maret 2025 sudah mulai tiba, dan pengiriman secara resmi akan dilakukan esok hari.

Pengiriman bantuan besar ini merupakan bentuk solidaritas Indonesia dan tanggapan terhadap permintaan pemerintah Myanmar, mengingat dampak dari gempa bumi yang dihadapi negara tersebut. Sugiono menambahkan, “Ya jadi kita merespons apa yang disampaikan oleh Myanmar pasca kejadian gempa kemarin. Ini sedang kita proses persiapannya.”

Di tengah keadaan darurat yang melanda Myanmar, pentingnya bantuan kemanusiaan tetap diutamakan meskipun negara itu juga berada dalam konflik militer. Kepala Pusat Penerangan TNI, Brigjen Kristomei Sianturi, menjelaskan bahwa kunjungan pengiriman bantuan ini tidak terpengaruh oleh ketegangan yang ada. “Kemarin, kami rapat dengan Menko PMK dan kedutaan besar kita di Myanmar. Meskipun ada konflik, bantuan kemanusiaan tetap berjalan,” ujarnya.

Menurut Sianturi, bantuan yang diberikan Indonesia adalah murni bersifat kemanusiaan. “Tak ada alasan untuk tidak mengirim bantuan hanya karena ada konflik,” tegasnya. Ia juga berpendapat bahwa dalam konteks ini, tidak seluruh wilayah Myanmar berada dalam kondisi konflik. “Bertolak belakang dengan situasi di Indonesia, di mana seperti Jakarta aman meskipun ada konflik di Papua,” imbuhnya.

Di samping itu, pengiriman bantuan ini juga melibatkan upaya dari TNI Angkatan Udara, yang dilaporkan mengirimkan pesawat untuk misi kemanusiaan ini. Menurut laporan, bantuan tersebut adalah perintah langsung dari Presiden RI, Prabowo Subianto. Misi ini diharapkan dapat menjangkau para korban yang sangat memerlukan pertolongan segera.

Dalam situasi bencana seperti ini, pengiriman bantuan kemanusiaan tidak hanya penting secara moral tetapi juga menunjukkan komitmen Indonesia terhadap nilai-nilai solidaritas global. Bantuan ini diharapkan akan membantu meringankan beban para korban gempa, terutama dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka seperti makanan, obat-obatan, dan tempat tinggal sementara pasca bencana.

Bantuan yang akan dikirimkan ini mencerminkan kepedulian Indonesia terhadap krisis kemanusiaan yang terjadi di negara tetangga. Berbagai elemen masyarakat dari Indonesia turut berpartisipasi dalam upaya penggalangan dana, serta dukungan logistik untuk memastikan bahwa bantuan ini dapat sampai ke tangan mereka yang membutuhkan.

Setelah pengiriman bantuan pada 3 April, pemerintah Indonesia berjanji akan terus memantau dan menilai kondisi di Myanmar agar bantuan selanjutnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Dengan dukungan dari masyarakat dan berbagai instansi, diharapkan Indonesia dapat terus berperan aktif dalam membantu mengatasi dampak bencana dan krisis kemanusiaan di kawasan.

Sebagai negara yang memiliki pengalaman dalam penanganan bencana, Indonesia menunjukkan komitmennya untuk siap sedia membantu negara lain yang menghadapi situasi serupa. Dengan semangat kemanusiaan yang tinggi, Indonesia berupaya menjadikan dunia tempat yang lebih aman dan layak untuk dihuni.

Berita Terkait

Back to top button