![Menilik Nasib Bitcoin di Tangan Trump: Mujur atau Justru Tersungkur?](https://octopus.co.id/wp-content/uploads/2025/02/Menilik-Nasib-Bitcoin-di-Tangan-Trump-Mujur-atau-Justru-Tersungkur.jpg)
Jakarta, Octopus – Bitcoin kembali menjadi sorotan di tengah kebijakan ekonomi yang dicanangkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Dalam beberapa tahun terakhir, setelah ledakan popularitas memecoin, para investor kini mulai beralih kembali ke aset yang lebih fundamental, seperti Bitcoin dan jaringan blockchain Layer-1. Dengan harga Bitcoin yang saat ini berada di kisaran USD96.137 atau setara dengan Rp1,53 miliar, banyak pertanyaan muncul mengenai nasib cryptocurrency ini ke depan: akankah terus melambung atau justru tersungkur?
Para analis memprediksi dua potensi skenario untuk pergerakan harga Bitcoin dalam waktu dekat. Pertama, jika Bitcoin berhasil menembus batas Rp1,55 miliar, ada kemungkinan harga akan terus melesat hingga mencapai Rp1,6 miliar. Sebaliknya, jika tidak mampu mempertahankan level, Bitcoin bisa turun jauh hingga menyentuh Rp1,46 miliar. Salah satu faktor utama yang dapat mempengaruhi pergerakan harga Bitcoin adalah kebijakan ekonomi AS yang diprakarsai oleh Trump.
Meskipun sebelumnya dikenal skeptis terhadap Bitcoin, Trump kini dihadapkan pada kenyataan bahwa banyak investor institusional mulai melirik cryptocurrency sebagai bagian dari portofolio investasi mereka. Dalam masa pemerintahannya yang lalu, Trump pernah mengkritik Bitcoin sebagai penipuan dan menegaskan bahwa mata uang digital tidak memiliki nilai intrinsik dibandingkan dengan dolar AS. Namun, dengan perubahan kondisi pasar dan meningkatnya minat investor, ada peluang bagi Trump untuk mempertimbangkan kebijakan yang lebih moderat terhadap Bitcoin.
Berikut beberapa faktor yang berpotensi mempengaruhi nasib Bitcoin jika Trump kembali berkuasa:
Regulasi Kripto yang Lebih Ketat
Apabila Trump menerapkan regulasi yang lebih ketat terhadap perdagangan Bitcoin, seperti peningkatan pajak atau pembatasan transaksi, harga Bitcoin bisa menghadapi tekanan yang signifikan dan berpotensi mengalami penurunan drastis. Namun, jika regulasi tersebut mendukung inovasi dan eksplorasi di sektor kripto, hal ini bisa menjadi katalis positif bagi harga Bitcoin.Dampak Kebijakan Moneter
Kebijakan ekonomi dan moneter yang diusulkan Trump dapat membawa pengaruh besar terhadap pasar keuangan global, termasuk Bitcoin. Jika pemotongan pajak dan peningkatan defisit anggaran diterapkan, inflasi dapat meningkat, mendorong investor untuk mencari aset lindung nilai seperti Bitcoin untuk menjaga nilai kekayaan mereka.- Dukungan Investor
Terlepas dari kebijakan pemerintah, peran investor institusional menjadi semakin tak terhindarkan dalam menentukan pergerakan harga Bitcoin. Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan-perusahaan besar mulai mengakumulasi Bitcoin, dan jika tren ini berlanjut, stabilitas Bitcoin bisa terjaga bahkan di tengah ketidakpastian kebijakan dari pemerintah.
Dalam konteks harga Bitcoin, saat ini cryptocurrency ini berada dalam pola pergerakan tidak pasti. Jika harga Bitcoin mampu menembus Rp1,55 miliar, kemungkinan besar akan berlanjut ke trend kenaikan menuju Rp1,6 miliar atau bahkan lebih. Namun, jika Bitcoin gagal bertahan di atas Rp1,52 miliar, risiko penurunan hingga Rp1,46 miliar dapat terjadi.
Perkembangan di dunia crypto dan keputusan kebijakan yang akan datang di bawah kepemimpinan Trump akan menjadi penentu apakah Bitcoin akan menguat atau justru mengalami penurunan di masa depan. Investor dan pengamat pasar akan terus memantau dengan saksama langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah AS yang dapat mempengaruhi pasar cryptocurrency secara signifikan. Sebagai aset yang sering dianggap sebagai “emas digital”, ketidakpastian kebijakan dan perubahan regulasi dapat menjadikan Bitcoin sebagai salah satu instrumen investasi yang menarik namun penuh risiko.