Berkembangnya teknologi dan ponsel pintar telah membawa perubahan besar dalam cara hidup manusia. Namun, penggunaan gadget secara berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah sindrom yang sering disebut dengan “gadget neck”. Menurut informasi dari dr. Inge Jiemesha, Spesialis Rehabilitasi Medik di Bethsaida Hospital Gading Serpong, kondisi ini muncul akibat posisi tubuh yang salah saat menggunakan perangkat elektronik.
Gadget neck ditandai dengan nyeri tengkuk yang berkepanjangan akibat menunduk dalam waktu lama saat melihat layar ponsel atau laptop. Dalam keterangan tertulis yang disampaikan pada 19 April 2025, dr. Inge menjelaskan bahwa ketegangan berlebih pada otot leher ini dapat membuat penderitanya merasa putus asa, karena nyeri yang timbul kian hari kian berat dan sulit diatasi.
Berbagai masalah kesehatan seperti mata kering, ketegangan mata, dan penglihatan kabur juga sering kali menyertai penggunaan gadget dalam waktu lama. Penyebabnya adalah kurangnya perhatian terhadap postur tubuh yang benar saat bersantai dengan perangkat elektronik. Jika dibiarkan, masalah ini dapat berlarut-larut dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Untuk mencegah sindrom gadget neck, ada beberapa langkah sederhana yang dapat diambil:
1. Hindari posisi menunduk terlalu lama saat menggunakan gadget. Pastikan gadget berada pada posisi yang lebih tinggi, sejajar dengan mata.
2. Ketika bekerja dengan laptop lebih dari 30 menit, gunakan keyboard eksternal untuk menjaga postur tubuh tetap ideal dan mengurangi ketegangan pada leher.
3. Atur posisi layar agar sejajar dengan tinggi mata menggunakan penyangga laptop untuk menghindari ketegangan otot.
Namun, jika Anda sudah mengalami nyeri tengkuk, ada beberapa tindakan awal yang dapat membantu meringankan gejala tersebut:
– Istirahat sejenak dari penggunaan gadget.
– Menggunakan obat pereda nyeri dan pelemas otot, baik dalam bentuk oles atau diminum.
– Melakukan peregangan ringan pada otot leher secara rutin.
– Memeriksakan diri ke dokter spesialis untuk evaluasi lebih lanjut.
Di Bethsaida Hospital, pendekatan komprehensif ditawarkan untuk menangani nyeri tengkuk dan berbagai gangguan muskuloskeletal lainnya. Pasien akan mendapatkan pemeriksaan kondisi otot dan saraf, serta terapi lanjut yang dapat meliputi:
– Terapi panas atau dingin
– Elektroterapi
– Terapi pijat
– Laser terapi
– Shockwave terapi
– Terapi latihan
– Terapi Sling (Redcord®), yang merupakan teknologi terapi modern untuk mengatasi gangguan otot dan sendi secara efektif.
Direktur Bethsaida Hospital Gading Serpong, dr. Pitono, menekankan pentingnya pendekatan menyeluruh dalam proses pemulihan pasien. Dengan peralatan lengkap dan tenaga medis profesional, rumah sakit ini berkomitmen untuk menangani berbagai keluhan, dari keluhan ringan hingga kondisi yang memerlukan pemulihan jangka panjang.
Penggunaan teknologi dalam perawatan kesehatan, seperti terapi Redcord® dan terapi robotik, menunjukkan bahwa layanan berbasis teknologi kini semakin aman dan efektif dalam membantu pasien mengatasi berbagai kondisi kesehatan. Oleh karena itu, disarankan agar masyarakat lebih memperhatikan postur tubuh selama menggunakan perangkat elektronik untuk mencegah terjadinya sindrom gadget neck dan masalah kesehatan lainnya.
Dalam dunia yang semakin bergantung pada teknologi, penting bagi kita untuk menyadari bahwa pemanfaatannya harus bijak demi kesehatan fisik dan mental kita.