Timnas Indonesia U-17 telah mencatatkan prestasi gemilang di Piala Asia U-17 2025 dengan berhasil menjuarai Grup C. Dalam perjalanan menuju babak perempat final, mereka berhasil meraih tiga kemenangan dari tiga laga, mengalahkan Korea Selatan, Yaman, dan Afghanistan, serta mencatat poin sempurna. Keberhasilan ini menjadi catatan sejarah, karena belum pernah ada tim Indonesia, baik dari kelompok umur maupun senior, yang bisa meraih kemenangan penuh di fase grup sebuah turnamen kontinental.
Melihat catatan statistik, Timnas U-17 yang dilatih oleh Nova Arianto ini tidak hanya mencatatkan kemenangan. Dari enam pertandingan dimulai dari babak kualifikasi, mereka total merebut lima kemenangan dan satu hasil imbang saat melawan Australia. Dari keseluruhan laga ini, Garuda Muda menunjukkan performa yang sangat memuaskan dengan semangat juang yang tinggi.
Kekalahan terakhir tim asal Indonesia di pentas internasional adalah sebuah kenangan yang tak akan diinginkan mereka ulang. Dalam catatan sejarah, Indonesia pernah mencapai semifinal pada Piala Asia U-17 1990, di mana saat itu mereka meraih peringkat keempat tanpa pernah sekali pun menang di babak grup. Berbeda dengan sejarah tersebut, pencapaian terkini skuad Garuda Muda menunjukkan kemajuan signifikan dan layak untuk diacungi jempol.
Statistik menunjukkan bahwa timnas U-17 tidak hanya bermain dengan baik dalam penguasaan bola, namun juga sangat efektif dalam memanfaatkan setiap peluang. Dalam pertandingan melawan Yaman, mereka mampu mencetak tiga gol dari permainan terbuka dan satu gol melalui penalti. Dalam laga melawan Afghanistan, mereka tetap menunjukkan dominasi dengan penguasaan bola sebesar 52% dan menciptakan delapan peluang yang menghasilkan dua gol.
Keberhasilan ini menunjukkan adaptasi tim yang sangat baik terhadap setiap lawan yang mereka hadapi. Metodologi pelatih Nova Arianto menerapkan strategi bervariasi, dari permainan yang bertahan saat melawan Korea Selatan, hingga menyerang terbuka ketika berhadapan dengan Yaman dan Afghanistan. Penggunaan strategi yang tepat sesuai karakter lawan menjadi kunci keberhasilan mereka.
Setelah sukses di babak grup, kini Garuda Muda akan menghadapi tantangan berat melawan Timnas Korea Utara di perempat final pada 14 April mendatang. Peluang untuk maju ke fase berikutnya tergantung pada kemampuan mereka untuk menerapkan strategi defensif yang cermat, seperti yang berhasil mereka lakukan ketika mengalahkan Korea Selatan. Pelatih Nova Arianto kemungkinan besar akan kembali menerapkan taktik yang sama, yakni meminimalkan kesalahan dan mengandalkan serangan balik yang efektif.
Korea Utara, yang memiliki karakter permainan mirip dengan Korea Selatan, akan menjadi lawan yang sulit. Kali ini, Garuda Muda perlu belajar dari pertandingan sebelumnya di mana tim-tim lain yang mencoba bermain terbuka melawan dua Korea sering kali berujung pada kekalahan. Penting juga bagi Indonesia untuk memperhatikan kepercayaan diri yang sudah terbangun dari tiga kemenangan berturut-turut, yang membuat mereka tampil lebih berani.
“Sepak bola itu tentang kesalahan,” ungkap Johan Cruyff. Oleh karena itu, mengurangi kesalahan selama pertandingan harus jadi fokus utama Garuda Muda. Tim ini harus tetap menjaga konsentrasi serta stamina pemain, agar dapat menghadapi tekanan dari lawan dan tetap memiliki visi bermain yang jelas.
Sebagai penutup, pencapaian ini bukan hanya soal statistik, tetapi juga membangun kepercayaan diri para pemain. Dengan teknik bermain yang sudah terasah dan pengalaman berkompetisi di level tinggi, Garuda Muda memiliki peluang besar untuk melanjutkan perjalanan mereka di Piala Asia U-17 2025 dengan sukses, melawan Korea Utara yang akan datang. Semangat Garuda Muda!