
Cuaca ekstrem yang melanda berbagai daerah di Indonesia menimbulkan kekhawatiran akan meningkatnya bencana hidrometeorologi. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), puncak potensi cuaca ekstrem diprediksi akan terjadi pada 11 Maret 2025. Hujan lebat disertai angin kencang dapat memicu terjadinya banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang, yang berdampak langsung pada kerusakan infrastruktur dan properti masyarakat.
Dalam situasi ini, pentingnya asuransi properti sebagai langkah perlindungan terhadap aset semakin terbukti. Brellian Gema, Sekretaris Perusahaan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), menyatakan bahwa dengan semakin seringnya terjadi cuaca buruk akibat perubahan iklim, asuransi properti bukanlah sekadar biaya tambahan, melainkan investasi perlindungan yang sangat diperlukan.
Asuransi properti menawarkan perlindungan dari berbagai risiko, seperti kebakaran, banjir, gempa bumi, hingga angin puting beliung. Banyak pemilik properti yang belum sepenuhnya menyadari manfaat dari asuransi ini. Melalui perlindungan yang memadai, mereka dapat menghindari kerugian finansial yang signifikan jika terjadi bencana. “Dengan premi yang relatif terjangkau, mereka bisa menghindari risiko kehilangan aset akibat bencana,” jelas Brellian.
Berbagai produk asuransi properti tersedia untuk disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Hal ini memungkinkan pemilik properti untuk memilih polis yang paling sesuai dengan kondisi dan risiko yang dihadapi. Brellian menjelaskan, “Kami terus mengedukasi masyarakat bahwa asuransi bukan hanya tentang mengatasi kerugian setelah bencana terjadi, tetapi juga memberikan rasa aman sejak awal.”
Risiko yang dihadapi oleh pemilik properti tidak hanya terbatas pada bencana alam yang bersifat tiba-tiba. Perubahan iklim yang manipulatif memperburuk gejala cuaca ekstrem, menciptakan kondisi di mana cuaca menjadi semakin sulit diprediksi. Oleh karena itu, memiliki perlindungan terhadap aset bukan lagi sekadar pilihan, tetapi kebutuhan esensial dalam mengelola risiko.
Dalam menghadapi tantangan ini, di tengah kesadaran yang meningkat akan pentingnya asuransi, setiap individu diminta untuk melakukan evaluasi terhadap kebutuhan perlindungan aset mereka. Pemilik rumah dan pelaku usaha diharapkan tidak menunda-nunda dalam memilih asuransi properti sebagai langkah awal dalam memitigasi risiko kerugian. “Di tengah perubahan iklim yang semakin ekstrem, memiliki asuransi properti adalah langkah cerdas untuk menjaga kestabilan finansial dan melindungi investasi jangka panjang,” ungkap Gema.
Dengan meningkatnya frekuensi dan intensitas cuaca ekstrem di Indonesia, pemilik properti diimbau untuk mengambil langkah proaktif. Dalam hal ini, memahami kondisi cuaca dan merencanakan perlindungan yang diperlukan menjadi kunci untuk menjaga aset agar tetap aman. Pendidikan tentang risiko bencana berupa seminar, webinar, atau kampanye informasi dapat lebih mengedukasi masyarakat tentang pentingnya asuransi properti.
Ketika bencana tak terduga terjadi, pemilik properti yang telah memiliki asuransi akan lebih siap secara finansial untuk membangun kembali hidup mereka. Asuransi tidak hanya memberikan jaminan atas kerugian yang mungkin terjadi, tetapi juga memberikan ketenangan pikiran, yang sangat berharga bagi setiap pemilik aset. Mengingat dampak negatif bencana hidrometeorologi, tidak ada waktu yang lebih baik untuk mulai mengevaluasi dan memilih polis asuransi yang tepat guna melindungi masa depan aset dan investasi jangka panjang.