Media Gathering Kabar Terkini Indonesia Digelar Meriah di KBRI Beijing

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing kembali menggelar acara Media Gathering bertajuk "Kabar Terkini Dari Indonesia" yang dihadiri oleh lebih dari 60 jurnalis dari media-media terkemuka di Tiongkok. Acara ini berlangsung dengan tujuan untuk memberikan informasi terkini mengenai perkembangan di Indonesia serta mempererat hubungan yang telah terjalin lama antara Indonesia dan Tiongkok.

Dalam acara tersebut, Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok, H.E. Djauhari Oratmangun, mengungkapkan apresiasi kepada seluruh jurnalis yang telah berkontribusi dalam memperkenalkan Indonesia di Tiongkok. "Media memiliki peran penting dalam memperkuat hubungan antara kedua negara. Kami sangat menghargai kerja sama media dalam mempromosikan pemahaman yang lebih baik tentang Indonesia," ujar Dubes Djauhari.

Mengangkat tema yang relevan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik RI-Tiongkok, Dubes Djauhari menyampaikan pentingnya dukungan media dalam memperluas semangat perayaan tersebut. Ia juga menyoroti berbagai perkembangan terkini Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, termasuk komitmennya untuk mewujudkan Visi Emas Indonesia 2045.

Beberapa poin utama yang disampaikan oleh Dubes Djauhari meliputi:

  1. Peningkatan Ketahanan Nasional: Presiden Prabowo menekankan pentingnya sektor pangan, energi, digital, dan pertahanan untuk meningkatkan ketahanan negara.

  2. Pertumbuhan Ekonomi: Indonesia diperkirakan akan mengalami pertumbuhan ekonomi mencapai 5,1% pada tahun 2025, yang menunjukkan ketahanan yang kuat dalam menghadapi ketidakpastian global.

  3. Kebijakan Ekonomi: Kebijakan mendukung stabilitas fiskal dan peningkatan investasi di sektor-sektor prioritas, seperti hilirisasi industri, menjadi fokus penting untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

  4. Program Sosial: Program-program seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Cek Kesehatan Gratis menjadi bagian integral dari strategi pembangunan ekonomi nasional.

Selanjutnya, Dubes Djauhari meminta Atase Perdagangan, Budi Hansyah; Sekretaris Pertama Ekonomi, Ari Handayani; dan fungsi lainnya untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai kerja sama di bidang perdagangan, investasi, dan pariwisata.

Berdasarkan data dari Kepabeanan Tiongkok (GACC), Tiongkok diperkirakan akan tetap menjadi mitra dagang terbesar Indonesia pada tahun 2024, dengan nilai perdagangan mencapai USD 147,78 miliar, meningkat sebesar 6,4%. Dalam hal investasi, realisasi investasi Tiongkok pada tahun 2024 tercatat mencapai USD 8,1 miliar, dengan peningkatan 9,4%, sedangkan dari Hong Kong tercatat USD 8,2 miliar.

Di sektor pariwisata, kedatangan wisatawan Tiongkok ke Indonesia diprediksi mencapai 1,1 juta orang pada tahun 2024. KBRI Beijing juga aktif mempromosikan berbagai destinasi wisata, termasuk Bali dan destinasi lainnya yang kaya akan keindahan alam dan budaya Indonesia.

Kerja sama dalam bidang pendidikan dan kebudayaan juga menunjukkan perkembangan positif, termasuk pertukaran budaya dan pendirian pusat kebudayaan Indonesia di berbagai universitas di Tiongkok. Dalam konteks ini, KBRI mengajak mitra di Tiongkok untuk memanfaatkan program Golden Visa yang telah diluncurkan, memungkinkan investor asing tinggal dan berinvestasi di Indonesia dalam jangka panjang.

Dalam acara tersebut, komentator terkemuka, Einar Tangen, yang mewakili CGTN (China Global Television Network), turut menyampaikan apresiasinya terhadap peningkatan kerja sama bilateral antara RI dan Tiongkok, terutama di bidang perdagangan yang dalam tujuh tahun terakhir meningkat hampir dua kali lipat.

Acara Media Gathering ini berakhir dengan harapan Dubes Djauhari bahwa hubungan strategis yang komprehensif antara Indonesia dan Tiongkok bisa semakin intensif, dengan dukungan media menjadi elemen penting dalam perjalanan tersebut. Melalui acara ini, KBRI Beijing tidak hanya memperkenalkan perkembangan positif yang ada di Indonesia, tetapi juga memperkuat tali persahabatan antara kedua negara yang telah terjalin lama.

Back to top button