
Mantan suami Asri Welas, Galiech Ridha Rahardja, mengungkapkan kekecewaannya setelah mantan istrinya memberi pengakuan mengejutkan tentang penyebab perceraian mereka dalam sebuah podcast. Dalam acara yang dipandu oleh Melaney Ricardo, Asri menceritakan bahwa perceraiannya dengan Galiech terjadi akibat perilaku yang “di luar nalar” yang dilakukan oleh mantan suaminya selama bertahun-tahun. Pernyataan ini langsung menarik perhatian publik dan menjadi bahan perbincangan di media sosial.
Tak lama setelah podcast tersebut viral, Galiech mengunggah sebuah tulisan di akun Instagram pribadinya. Dalam unggahan tersebut, ia menunjukkan rasa tidak senangnya karena merasa dihakimi oleh satu sisi cerita yang disampaikan oleh Asri. Ia menekankan pentingnya untuk tidak mengambil kesimpulan tanpa mengetahui keseluruhan rangkaian peristiwa. “Selalu ada dua sisi dari setiap cerita. Jangan pernah menghakimi seseorang jika Anda tidak mengetahui keseluruhan ceritanya, terutama dalam perceraian,” tulis Galiech.
Galiech, yang merupakan ayah dari tiga anak, menekankan bahwa masalah rumah tangganya seharusnya tetap menjadi hal yang bersifat pribadi dan bukan untuk dikonsumsi oleh publik. Ia juga mengungkapkan rasa sakit hati yang dialaminya akibat penghakiman dari orang-orang di luar sana karena informasi yang bersifat sepihak tersebut. “Tolonglah bersikap bijak dan bayangkan jika hal ini terjadi pada Anda,” tambahnya, sembari menekankan bahwa tidak ada orang yang ingin masalah sensitif mereka diumbar dan dinilai oleh publik.
Asri Welas dan Galiech Ridha resmi bercerai pada 23 Januari 2024 setelah putusan dari Pengadilan Agama Depok. Cerita perceraian mereka menjadi semakin kompleks dengan adanya pengakuan dari Asri, yang menceritakan perlakuan buruk yang dialaminya selama pernikahan. Hal ini telah memicu berbagai reaksi dari masyarakat, baik yang mendukung Asri maupun Galiech.
Pernyataan Asri dalam podcast membuat banyak pihak mulai memberikan pandangan mereka tentang apa yang sebenarnya terjadi dalam rumah tangga mereka. Beberapa penggemar Asri menyatakan dukungan penuh terhadapnya, sementara yang lain meminta agar kedua belah pihak dapat menyelesaikan masalah dengan baik tanpa mengumbar aib di hadapan publik. Kondisi ini menunjukkan bahwa perceraian bukan hanya masalah pribadi, namun juga memiliki dampak luas yang bisa menyentuh banyak orang.
Menanggapi hal ini, beberapa psikolog keluarga menekankan pentingnya komunikasi yang baik antar pasangan, terlebih saat memasuki fase perceraian. Mereka berpendapat bahwa kedua pihak sebaiknya mencoba untuk menyelesaikan masalah secara baik-baik, tanpa harus membicarakannya di ruang publik. Situasi seperti ini dapat menyakitkan, tidak hanya bagi pasangan, tetapi juga bagi anak-anak yang terlibat.
Dalam konteks ini, komunikasi antara Asri dan Galiech menjadi hal yang sangat penting. Keduanya dituntut untuk dapat mengesampingkan perasaan pribadi dan berfokus pada kesejahteraan anak-anak mereka. Meskipun perceraian adalah hal yang sulit dan sering kali emosional, penting bagi pasangan yang bercerai untuk tetap saling menghargai dan menjaga martabat masing-masing.
Kejadian ini menjadi pelajaran bagi banyak orang, khususnya bagi mereka yang sedang menghadapi masalah serupa. Melalui pengalaman Asri dan Galiech, masyarakat diingatkan akan dampak negatif dari mengumbar masalah pribadi di ruang publik dan pentingnya menyelesaikan konflik dengan cara yang lebih sehat. Perceraian memang merupakan proses yang sulit, tetapi dengan komunikasi yang baik dan pengertian satu sama lain, kedua belah pihak dapat menemukan jalan keluar yang lebih damai.