Lotere Korea Diduga Curang: 2 Tiket Pemenang dari Toko yang Sama!

Seoul, Octopus – Kecurigaan terhadap integritas sistem lotere di Korea Selatan kembali mencuat setelah terungkapnya bahwa dua tiket pemenang hadiah utama dalam pengundian lotere terbaru berasal dari toko yang sama. Kasus ini menimbulkan banyak pertanyaan mengenai kesahihan dan transparansi di dalam sistem lotere, di tengah ironi bahwa sejumlah 16 orang memenangkan hadiah utama pada pengundian yang berlangsung pada 1 Maret 2025.

Menurut pengumuman resmi dari Donghaeng Lottery, operator yang mengelola lotere ini, setiap pemenang menerima hadiah sebesar 1,79 miliar won, atau sekitar Rp 22 miliar. Dua dari pemenang tersebut diketahui membeli tiket dari pengecer di Siheung, Provinsi Gyeonggi. Hal ini memicu perhatian luas di media sosial, di mana banyak netizen mengungkapkan keraguan yang mendalam terhadap probabilitas kejadian ini.

Salah satu unggahan viral mendapatkan lebih dari 100.000 tampilan dengan pertanyaan kritis, “Dua orang memenangkan lotere dari tempat yang sama? Itu tidak masuk akal. Bagaimana mungkin dua orang menang dari mesin penjual yang sama? Apakah itu mungkin secara matematis atau probabilistik?” Pertanyaan ini merefleksikan ketidakpercayaan masyarakat terhadap keadilan dan keterbukaan dalam pengundian lotere di Korea.

Rendahnya peluang untuk memenangkan lotere di Korea Selatan, yang diperkirakan hanya 1 banding 8 juta, membuat situasi ini bahkan lebih mencolok. Banyak warga mendesak pemerintah untuk meningkatkan transparansi sistem lotere dengan merujuk pada praktik yang diterapkan oleh lotere Powerball dan Mega Millions di Amerika Serikat, yang mengungkap identitas pemenang.

Kementerian Ekonomi dan Keuangan Korea Selatan, yang bertanggung jawab atas pengawasan sistem lotere, segera merespons tuduhan ini dengan menegaskan bahwa tidak ada manipulasi dalam sistem lotere. Mereka menyatakan bahwa pengelolaan sistem dilakukan secara transparan dan adil, menepis spekulasi publik terhadap adanya praktik curang.

Namun, sejarah lotere Korea menunjukkan serangkaian tuduhan serupa di masa lalu. Dalam beberapa pengundian sebelumnya, jumlah pemenang hadiah utama yang tidak biasa telah memicu kecurigaan di kalangan masyarakat. Pada tahun 2023, Komisi Lotere Korea bahkan menjalankan penyelidikan yang melibatkan dua organisasi profesional, termasuk Institut Penelitian Statistik Universitas Nasional Seoul. Hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada bukti manipulasi dan secara statistik memungkinkan adanya lebih dari satu pemenang dalam satu pengundian.

Untuk mendemonstrasikan komitmennya terhadap transparansi, Donghaeng Lottery mengundang lebih dari 150 jurnalis dan anggota masyarakat untuk menyaksikan pengundian langsung pada bulan Juni 2023. Selanjutnya, pada bulan November 2024, sebuah acara serupa diadakan dengan melibatkan 100 peserta. Meskipun langkah-langkah ini bertujuan memberikan kepercayaan terhadap sistem, kritik dan permintaan akan reformasi dalam pengelolaan lotere tetap berlanjut di masyarakat.

Sebagian netizen melontarkan harapan agar pemerintah melakukan investigasi mendalam dan memverifikasi keabsahan setiap pemenang hadiah utama. Beberapa dari mereka menuntut agar pemerintah mempertimbangkan untuk memperkenalkan sistem transparansi yang lebih kuat seperti pengumuman identitas pemenang, untuk mempersempit keraguan yang ada.

Kisah ini mencerminkan kompleksitas yang melekat pada sistem lotere, yang meski dianggap sebagai sarana untuk meningkatkan pendapatan pemerintah, juga harus berhadapan dengan tantangan dalam membangun kepercayaan di mata publik. Masyarakat tetap mutlak berhak untuk mendapatkan jaminan bahwa hasil pengundian adalah sah, yang pada akhirnya sangat bergantung pada bagaimana pemerintah dan operator lotere melibatkan publik dalam proses dan sistem yang lebih terbuka.

Back to top button