
Listy Chan, seorang influencer dan gamer yang baru-baru ini memeluk agama Islam, mengungkapkan keinginannya untuk berhijab. Dalam sebuah wawancara di channel YouTube Richard Lee, Listy berbagi tentang perjalanan spiritualnya setelah memutuskan untuk menjadi bagian dari komunitas muslim pada 16 September 2025. Meskipun memiliki niat yang kuat untuk mengenakan hijab, Listy mengaku merasa cemas dan takut mengecewakan para penggemarnya di media sosial.
“Sebenarnya, aku mau berhijab tahu. Tapi, aku takut mengecewakan. Aku ini influencer yang dikenal banyak orang. Salah sedikit, nanti dimarahi netizen,” ujar Listy dalam video tersebut, yang diunggah pada 20 November 2024. Pernyataan tersebut mencerminkan tekanan yang sering dialami oleh tokoh publik, di mana setiap keputusan mereka dapat menjadi sorotan masyarakat luas.
Listy memahami bahwa mengenakan hijab adalah kewajiban bagi setiap wanita muslim. Oleh karena itu, ia tidak ingin terburu-buru dalam mengambil keputusan. “Kalau nanti aku berhijab, itu pasti karena aku sudah lepas dari kebiasaanku yang tidak baik, seperti merokok dan menenggak alkohol,” ungkapnya. Listy menceritakan bahwa ia pernah mencoba ber-Hijab selama dua jam di sesi live streaming. Selama waktu itu, ia merasa tidak berani merokok, yang menunjukkan keseriusannya untuk bertransformasi ke arah yang lebih baik.
Proses pembelajaran agama menjadi fokus utama Listy saat ini. Dia berharap dengan mengenakan hijab, ia bisa lebih berkonsentrasi dalam mempelajari Islam. Listy juga menekankan pentingnya memperbaiki diri sebelum membuat langkah besar seperti mengenakan hijab secara permanen. Baginya, berhijab bukan hanya sekedar penampilan, tetapi mencerminkan komitmen dan keseriusan dalam beragama. “Aku berharap, bukan termasuk muslimah yang akan pakai lepas hijab,” tuturnya.
Awal mula Listy memeluk agama Islam terhubung dengan kehidupannya yang kini juga melibatkan seorang suami yang beragama Islam. Momen bersyahadat bagi Listy bukan hanya sebuah ritual, tetapi merupakan pernyataan keyakinan yang dalam. “Sekarang, aku pelan-pelan belajar Islam dan salat. Setelah melahirkan, aku belajar lebih banyak lagi,” paparnya, mengindikasikan bahwa pengalaman baru sebagai seorang ibu akan membawanya pada tanggung jawab lebih untuk mendalami ajaran Islam.
Sebagai figur publik, Listy Chan menyadari bahwa setiap langkah yang diambilnya akan mendapatkan perhatian dari penggemar dan netizen. Hal ini menciptakan dilema tersendiri, di mana ia ingin jujur dan otentik tetapi juga khawatir akan reaksi lingkungan sosialnya. Keinginannya untuk berhijab merupakan refleksi dari perjalanan spiritual dan identitasnya sebagai seorang muslimah.
Listy menyadari bahwa ada tantangan di depan, tetapi ia tetap optimis. Proses menuju keputusan untuk berhijab bisa jadi bukan sekadar soal fisik, melainkan juga pertumbuhan spiritual dan mental yang mendalam. Dalam kicauannya, ia mencurahkan harapan untuk bisa menjadi sosok yang lebih baik, tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk komunitasnya.
Dengan begitu, perjalanan Listy Chan bukan hanya tentang gabung ke dalam komunitas Muslim, tetapi juga berkaitan dengan lahirnya sosok yang lebih baik baik secara pribadi maupun sosial. Keputusan untuk berhijab menjadi simbol dari perjalanan itu, yang akan terus ia jalani sembari belajar dan beradaptasi dengan cara hidup baru. Listy mengajak penggemarnya untuk mengikuti proses tersebut, seraya berharap dapat menambah pengetahuan dan kebijaksanaan dalam beragama.