
Jakarta, Octopus – Ketegangan di tengah masyarakat mengenai hak anak kembali mencuat setelah model majalah dewasa, Lisa Mariana, secara terbuka meminta maaf kepada Atalia Praratya, istri sah Ridwan Kamil, melalui unggahan di media sosial. Permintaan maaf ini menyusul klaim Lisa tentang anak yang ia sebut sebagai hasil hubungan masa lalunya dengan Ridwan Kamil.
Dalam unggahannya, Lisa Mariana mengungkapkan penyesalannya atas kejadian yang telah terjadi dan berharap Atalia Praratya dapat memaafkannya. “Saya menyesal. Saya mohon Ibu Cinta bisa memaafkan kesalahan saya, karena Ibu Cinta seorang ibu juga, tentu paham bagaimana posisi saya yang ingin masa depan anak saya bagus,” tulis Lisa. Unggahan tersebut menunjukkan perasaan penyesalan mendalam yang dialaminya dalam perjalanan menghunuskan hak anak yang diklaim sebagai buah hatinya bersama Gubernur Jawa Barat itu.
Permintaan maaf ini tidak lepas dari perjuangan Lisa dalam memperjuangkan hak atas anaknya. Lisa menegaskan, langkah yang diambilnya bukan untuk menarik perhatian publik, melainkan agar kepentingan anaknya diperjuangkan. Dalam pernyataannya, ia berkata, “Saya hanya seorang ibu yang memikirkan masa depan anak. Saya sudah berubah. Saya hanya meminta keadilan untuk anak.” Hal ini menunjukkan betapa tertekannya Lisa dalam proses yang penuh dengan tantangan ini, mengingat konteks sosial dan hukum yang sering kali tidak berpihak pada perempuan dalam kasus serupa.
Setelah pernyataan tersebut, publik menunggu tanggapan Atalia Praratya. Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada respons resmi dari Atalia. Menariknya, unggahan permintaan maaf Lisa kini sudah dihapus, sebelum ada kesempatan untuk mendapatkan respons dari pihak Atalia. Tindakan ini menambah ketidakpastian pada situasi yang sudah komplkes ini.
Sebagai informasi, hubungan antara Lisa Mariana dan Ridwan Kamil telah dibahas sejak lama, dan Lisa pernah menyampaikan klarifikasi melalui konferensi pers mengenai pertemuannya dengan Ridwan Kamil. Ia mengungkapkan bahwa keduanya bertemu selama tiga hari di Hotel Wyndham, Palembang, pada Mei 2021. Dengan detail-detail itu, Lisa mencoba untuk menjelaskan situasi yang dia alami sebelum mengklaim hak asuh anak tersebut.
Di sisi lain, Atalia Praratya, dalam berbagai kesempatan, telah menjelaskan keyakinannya bahwa suaminya tidak berselingkuh, menegaskan dukungannya terhadap Ridwan Kamil. Ia percaya bahwa rumah tangganya tidak tergoyahkan oleh isu yang beredar. Perbedaan sudut pandang ini menambah dimensi konflik yang tidak hanya melibatkan individu, tetapi juga melibatkan keluarga besar yang terpengaruh oleh situasi ini.
Permasalahan ini semakin kompleks mengingat konteks hukum di Indonesia yang sering kali membahas hak asuh dan pengakuan anak. Lisa, yang berjuang untuk hak anaknya, menghadapi tantangan hukum yang mungkin akan berlangsung lama. Dukungan masyarakat dalam kasus ini juga bisa menjadi faktor penentu, terutama dalam hal kesadaran akan pentingnya hak anak dan perlakuan yang adil terhadap mereka.
Perlu dicatat, kasus ini memberi kita gambaran tentang bagaimana perjuangan untuk hak anak bisa melibatkan lebih dari sekadar banding hukum, tetapi juga melibatkan emosi, perhatian publik, dan dinamika interpersonal yang rumit antara individu yang terlibat. Ke depannya, publik berharap agar menemukan penyelesaian yang adil demi kepentingan terbaik anak.