
Liga Arab telah mendesak Amerika Serikat untuk memberikan tekanan kepada Israel agar menghentikan pelanggaran terhadap perjanjian gencatan senjata di Gaza. Seruan ini diungkapkan setelah diadakannya pertemuan darurat oleh liga tersebut di Kairo pada malam Rabu waktu setempat. Laporan terbaru mencatat bahwa serangan udara Israel telah mengakibatkan setidaknya 436 orang tewas dan lebih dari 670 lainnya terluka sejak serangan kembali dilancarkan pada hari Selasa lalu.
Eskalasi serangan ini jelas membuyarkan perjanjian gencatan senjata yang telah diberlakukan sejak Januari tahun ini. Dalam resolusi akhir yang dikeluarkan oleh Liga Arab, penekanan diberikan kepada AS sebagai penjamin perjanjian tersebut untuk memaksa Israel menghentikan tindakan agresif yang telah merugikan banyak jiwa dan infrastruktur di Gaza.
Pengumuman tersebut menyoroti beberapa tuntutan penting dari Liga Arab. Salah satunya adalah kebutuhan mendesak untuk penarikan Israel dari semua wilayah Jalur Gaza. Liga Arab juga menyerukan pencabutan pengepungan serta pengiriman bantuan kemanusiaan yang memadai dan tanpa syarat, termasuk pertolongan medis yang segera. Mereka menekankan pentingnya distribusi bantuan tersebut ke seluruh wilayah dan memfasilitasi kembalinya penduduk yang terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat kekerasan.
Dalam konteks ini, Liga Arab menekankan bahwa Israel harus mematuhi semua fase gencatan senjata yang disepakati, serta segera melanjutkan tahapan kedua dan ketiga dari perjanjian tersebut. Penghentian pelanggaran ini dianggap krusial untuk mencegah adanya korban lebih lanjut dan untuk menjamin keamanan serta kesejahteraan penduduk sipil di Gaza.
Situasi di Gaza telah menjadi sorotan internasional, terutama setelah terjadi lonjakan kekerasan yang berulang kali. Laporan dari berbagai lembaga hak asasi manusia menunjukkan bahwa hampir setiap kali gencatan senjata dijalin, pelanggaran-perlanggaran ini terjadi, mengisolasi warga sipil Gaza yang sudah menderita akibat konflik berkepanjangan.
Pentingnya peran AS dalam mempengaruhi tindakan Israel juga menjadi fokus utama dalam resolusi Liga Arab. Sebagai salah satu sekutu utama Israel, tekanan dari Washington diharapkan dapat mengurangi kekerasan dan menciptakan kondisi yang lebih kondusif untuk perdamaian di wilayah tersebut. Liga Arab berharap bahwa pendekatan diplomatik yang lebih kuat akan dapat meningkatkan harapan untuk menghentikan penderitaan di Gaza.
“Resolusi ini menunjukkan bahwa komunitas internasional tidak dapat lagi menunggu tanpa bertindak. Sudah saatnya bagi AS untuk mengambil posisi yang lebih kuat dalam menegakkan gencatan senjata yang bersifat langgeng,” ungkap seorang perwakilan Liga Arab dalam pernyataan resminya.
Reaksi Israel terhadap resolusi ini masih belum jelas, namun negara tersebut memiliki sejarah panjang ketidakpatuhan terhadap tuntutan internasional terkait pelanggaran hak asasi manusia. Di sisi lain, Liga Arab menyatakan komitmennya untuk terus mendorong dialog dan upaya diplomatik untuk mencapai solusi yang adil bagi semua pihak terlibat.
Dengan situasi di Gaza yang terus memburuk, tuntutan Liga Arab meminta agar AS bertindak secepatnya menunjukkan kepedulian terhadap krisis kemanusiaan yang semakin dalam. Tindakan yang cepat dan efektif diperlukan tidak hanya untuk menghentikan pelanggaran yang ada, tetapi juga untuk memulihkan kepercayaan di antara pihak-pihak yang berkonflik dan membuka jalan menuju perdamaian yang berkelanjutan.